Network
KABAR BANTEN - Sejumlah kios burung yang menyediakan pakan, aksesories seperti sangkar, juga jual beli burung terancam gulung tikar. Rahmat Ali pemilik kios burung Pembayun di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, mengatakan, tidak ada lomba burung berkicau menjadi salah satu penyebab menurunnya pendapatan di kios yang dimilikinya.
"Jadi karena situasi Pandemi ditambah tidak ada lomba burung berkicau, sulit juga untuk meraup pendapatan dari pemilik burung berkicauberkicau. Ini sudah sangat lama, bahkan hampir setahun, " katanya, Ahad 21 Maret 2021.
Dia mengatakan, dirinya pernah bersama dengan rekan kicau mania menghadap kepada Wali Kota Cilegon, namun hasilnya tetap melarang adanya lomba burung berkicau.
"Padahal efek adanya perlombaan sangat banyak. Dimana para masyarakat sekitar bisa berdagang. Kemudian juga pemuda yang tinggal di sekitar lomba tersebut bisa diberdayakan menjaga kendaraan, " ujarnya.
Pemilik kios burung lainnya, Dede mengatakan, selama ini dirinya hanya mengandalkan jualan pakan ayam, sedangkan pakan burung berkicau masih menumpuk. Bahkan dalam dua bulan terakhir tidak ada pembeli.
Baca Juga: Budidaya Burung Puyuh, Mantan Buruh Pabrik di Kabupaten Lebak Ini Raih Omzet Rp30 Juta Per Bulan
"Apalagi aksesoris sangkar burung jenis Lovebird, sejak ditutupnya gantangan di sejumlah daerah di Kota Cilegon, jarang sekali bahkan tidak ada yang beli. Kami berharap pemerintah bisa mencari solusi, karena daerah lain seperti Tangerang Raya sudah boleh buka lomba burung berkicau, " tuturnya.***
