Bambang Soesatyo Dukung Rebranding Cigading Port Menjadi Krakatau International Port

- 3 Juni 2021, 20:53 WIB
Suasana bongkar muat curah kering di Pelabuhan Cigading milik PT Krakatau Bandar Samudera.
Suasana bongkar muat curah kering di Pelabuhan Cigading milik PT Krakatau Bandar Samudera. /Dokumentasi PT KBS

KABAR BANTEN - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung rebranding Cigading Port atau Pelabuhan Cigading menjadi Krakatau International Port (KIP).

Rebranding tersebut akan diresmikan manajemen PT Krakatau Bandar Samudera atau KBS (anak usaha PT Krakatau Steel) sebagai pengelola Krakatau International Port pada Juli 2021 mendatang.

Selain itu, hal tersebut guna mendorong pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap keberadaan dan pengembangan Krakatau International Port sebagai International Hub Port, sekaligus pelabuhan curah kering terbesar dan terdalam di Indonesia.

"Krakatau International Port berlokasi pada Golden Area of Sunda Strait. Terhubung dengan Jalur 21st Century Maritime Silk, garis komunikasi laut (Sea Lane of Communication/SloC), dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I," ujar Bambang Soesatyo usai menerima direksi PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), di Jakarta, Senin, 24 Mei 21 lalu.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Bambang Soesatyo menyampaikan, keberadaan Krakatau International Port sangat penting untuk mendukung program National Logistic Ecosystem (NLE) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui Instruksi Presiden Nomor 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

"Layanan logistik yang lebih efektif serta efisien sangat penting demi percepatan dan pemerataan ekonomi bangsa," ujar Bambang Soesatyo.

Ia menjelaskan, Krakatau International Port merupakan aset sekaligus peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perannya dalam perdagangan global. Khususnya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah sebagai penunjang ekspor.

"Krakatau International Port memiliki 17 dermaga, terintegrasi dengan jasa logistik dan pergudangan terpadu atau integrated warehouse (IWH) terbesar se-Asia Tenggara," ujarnya.

Baca Juga: Penerapan Kampus Merdeka, Untirta Jalin Kerja Sama dengan PT KBS

Selain itu, memiliki teknologi bongkar muat dan sistem informasi baru dengan pelayanan front-end yang diintegrasikan oleh sistem informasi SAP 4 HANA and POCIS.

Selain itu, didukung implementasi teknologi atau Internet of Things (IoT) mutakhir, sehingga mampu mengakomodir berbagai jenis kapal mulai dari 10.000 – 200.000 DWT (super capesize vessel).

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini menambahkan, setelah adanya Bagan Pemisah Alur Laut (Traffic Separation Scheme/TSS) yang diberlakukan di Selat Sunda dan Lombok pada 1 Juli 2020, menjadikan trafik di Selat Sunda akan meningkat.

Sehingga bisa menjadi jalur alternatif perdagangan ke Asia Barat dan Eropa yang selama ini bertumpu pada Selat Malaka.

"Pada tahun lalu, selain melayani ekspor besi dan baja, pelabuhan tersebut juga melayani ekspor kargo mineral komoditas batubara, kokas, bijih besi, dan GGBFS (ground granulated blast furnace slag) ke China, India, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam," ujarnya.

Krakatau International Port, kata dia, diperkuat dengan 20 jalur domestik untuk pengiriman kargo mineral maupun pangan di seluruh wilayah Indonesia.(Adv)*

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x