Sulit Cari Modal Usaha, Perajin Ikan Pindang Utang ke Rentenir

- 11 April 2018, 00:15 WIB
11-kaki
11-kaki

DI tengah keterbatasan modal yang dimiliki, Sarifah (45) salah satu perajin ikan pindang di Kabupaten Lebak, Banten tetap bertahan. Dengan keterbatasan modal yang dimiliki, selama ini ia mengandalkan bantuan modal dengan berutang kepada rentenir. "Mau gimana lagi, nyari modal susah. Ya nggak ada pilihan, walaupun bunganya besar terpaksa saya minjem uang ke rentenir untuk modal," kata Sarifah warga Kampung Salahaur, Kelurahan Cijoro Lebak, Rangkasbitung yang biasa berjualan di Pasar Rangkasbitung, Senin (9/4/2018). Menurut dia, selain dirinya, selama ini banyak perajin pindang sepertinya yang juga mengandalkan modal dari rentenir. Berutang ke rentenir jadi pilihan, karena memang prosesnya dinilai sangat mudah. Sedangkan meminjam ke bank konvensional dirasa sulit. "Kalau pinjam ke bank susah, tidak segampang pinjam ke rentenir, yang sehari bisa langsung cair," ujarnya. Para perajin ikan pindang saat ini sangat membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya. Sebab, jika tidak disokong modal, usaha yang ditekuninya akan sulit berkembang. "Usaha kita ya gini-gini aja, nggak berkembang. Untung dari berjualan hanya cukup buat kebutuhan hidup keluarga dan bayar utang ke rentenir," ucapnya. Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi, dengan memberikan kemudahan bantuan modal. Karena modal yang dari pemerintah sudah pasti buangannya kecil, tidak seperti di rentenir. "Saya sangat berharap pemerintah bisa memberikan bantuan modal," tutrnya. Selama ini, para perajin tidak ada yang berani memproduksi pindang dalam jumlah banyak. Sebab, peralatan untuk proses pengolahannya dan penyimpanan ikan yang dimiliki belum memadai. Idealnya, untuk mendukung agar produksi pengolahan ikan pindang bisa lebih banyak, maka harus tersedia tempat pendingin penyimpanan ikan segar (cooler box) dengan kapasitas yang cukup banyak. ”Kadang bingung juga kalau mau beli ikan banyak, susah nyimpennya. Coler box yang saya punya saja kapasitasnya hanya sedikit. Jadi setiap hari jumlah ikan pindang yang produksi tidak maksimal,” katanya. (Galuh Malpiana)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x