Menperin Resmikan Pengunaan Teknologi High-Pressure Pertama di Indonesia

- 12 Desember 2018, 18:02 WIB
PSX_20181212_175924
PSX_20181212_175924

TANGERANG, (KB).- PT Sewu Segar Primatama perusahaan nasional yang memproduksi cold-pressed juice (minuman dingin) dengan merek Re.juve meresmikan Real Cold-Pressed Fasilitas (CPF) yang terintegrasi dengan teknologi High-Pressure (HPP) pertama di Indonesia dan Asean. Penggunaan teknologi tersebut diresmikan Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Airlangga Hartarto, Rabu (12/12/2018), di Griya Idola Industrial Park, Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, salah satu Tokoh Masyarakat Banten Ali Yahya, Jajaran manajemen PT Sewu Segar Primatama dan sejumlah undangan serta awak media nasional dan Banten.
Fasilitas produksi minuman merek Re.juve di Cikupa, Tangerang tersebut merupakan fasilitas Real Cold-Pressed Juice pertama di Indonesia dan ASEAN yang terintegrasi dengan teknologi HPP. Metode HPP mempertahankan komposisi nutrisi dalam makanan dan minuman segar tanpa mengurangi cita rasa dan tekstur serta memperpanjang masa pajang hingga enam kali lebih lama. Metode ini mematikan bakteri pada makanan dan minuman dalam kemasan tertutup dan kedap air melalui proses tekanan tinggi (6.000 bar/87.000 psi) dengan suhu dingin. Metode HPP mulai populer digunakan industri makanan dan minuman segar cold-pressed juice di Amerika dan Eropa pada 2013.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengatakan pabrik ini sebagai salah satu 'headleading' di ASEAN dengan penggunaan teknologi high-pressure (HPP). Industri holtikultura merupakan sektor yang pertumbuhannya diatas 9 persen. Kementerian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industri 4.0, ujarnya.
"Dengan pengunaan teknologi HPP ini, menjadikan pabrik ini sebagai pabrik yang meningkatkan nilai tambah pada Industri holtikultura. Patut disyukuri ini merupakan industri makanan dan minuman yang menjadi unggulan di Indonesia. Dengan adanya investasi ini diharapkan selain dijual di Indonesia, produk yang dihasilkan membuka potensi untuk dijual di negara ASEAN lainnya termasuk Singapura dan Hongkong, apalagi produknya ini bahan bakunya sebagian besar adalah lokal jadi ini industri yang bahan bakunya rupiah kemudian nanti juga bisa menghasilkan eksportnya dalam bentuk dolar sehingga menghasilkan devisa buat negara," ujar Airlangga. Kedepan dengan digital diharapkan jalur industri semakin meluas.Kementerian perindustrian mendorong industri makanan dan minuman agar terus berkembang sambil membangun digital center, ujarnya.
Sementara, Managing Director PT Sewu Segar Primatama (Re.juve), Richard Anthony dalam sambutannya mengatakan, semua produk Re.juve dilahirkan dari komitmen "clean label" yang memastikan transparansi akan bahan-bahan baku yang digunakan. Konsumen dapat mengetahui secara pasti kandungan minuman melalui label yang tertera di setiap botol, ujarnya. Ia mengatakan, produk Re.juve merupakan 100 persen karya anak bangsa. Dengan pengunaan bahan yang segar, murni dan natural serta higienis. Satu botol jus Re.juve sama dengan konsumsi 1 kg buah atau sayuran. "Kenapa HPP, karena membuat produk jadi lebih aman di konsumsi. HPP adalah tren yang lagi mendunia. Teknologi HPP adalah teknologi yang pertama di Indonesia. Dan alat pertama di ASEAN yang tergabung dalam satu lokasi," ujar Richard Anthony. (KO)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x