Program Santripreneur, Tumbuhkan Wirausaha Baru di Lingkungan Ponpes

- 19 Februari 2020, 05:00 WIB
Kemenperin Bimtek Wirausaha Berbasis Ponpes
Kemenperin Bimtek Wirausaha Berbasis Ponpes

TANGERANG, (KB).- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar program Santripreneur untuk menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren (Ponpes).  Tahun ini, Kemenperin memulai kembali pelaksanaan bimbingan teknis serta fasilitasi mesin dan peralatan kepada pondok pesantren.

Langkah strategis yang dilakukan Kemenperin tersebut, sejalan dengan upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri sekaligus penerapan program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami juga ingin mengambil peluang adanya momentum bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia, sehingga generasi muda kita bisa berindustri dan berkreasi dengan bekal kompetensi dan inovasi melalui berbagai program pelatihan yang kami berikan,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih, pada kegiatan “Bimbingan Teknis Wirausaha Baru IKM Berbasis Pondok Pesatren”, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (18/2/2020), dalam keterangan tertulis Kemenperin.

Ia mengatakan, program perdana tahun 2020 ini, diikuti oleh 250 santri, terdiri dari tiga ponpes di wilayah Banten, yakni Ponpes Madinatunnajah, Ponpes Al Fathaniyah dan Ponpes Riyadlul Jannah. Ketiga ponpes tersebut, sebelumnya telah mengajukan proposal sesuai kebutuhannya masing-masing, seperti program Bimtek Wirausaha IKM Pengolahan Roti untuk Ponpes Maditunnajah dan Ponpes Al-Fathaniyah, serta Bimtek dan Fasilitasi Mesin/ Peralatan Perbengkelan Roda Dua di Ponpes Riyadlul Jannah.

“Kami terus menjalankan pogram ini untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren dan menumbuh kembangkan semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun alumni santri,” ujar Gati.

Ia mengatakan, dalam kegiatan bimtek tersebut, pihaknya menghadirkan narasumber dari Amazon Web Service (AWS) dan IdEA yang memberikan wawasan tentang perkembangan cloud computing dan digital marketing, yang merupakan bagian dari penopang teknologi industri 4.0.

“Di era teknologi informasi saat ini, cloud computing telah tersedia di sekitar kita. Kami berharap, awareness kita untuk memanfaatkan berbagai fitur dari cloud computing tersebut dapat membawa keuntungan,” ujar Gati.

Gati menyampaikan bahwa wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya masyarakat adil dan makmur. 

Berdasarkan data Global Entrepreneurship Index 2018, Indonesia saat ini berada di peringkat ke-94 dalam hal kewirausahaan diantara 137 negara atau menempati posisi ke-16 di antara negara-negara Asia Pasifik.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x