Untuk Dipasarkan ke Luar Negeri, Pemkot Tangerang Siapkan Produk UMKM Unggulan

- 21 Juli 2020, 18:00 WIB
produk UMKM Kota Tangerang saat di pamerkan
produk UMKM Kota Tangerang saat di pamerkan

TANGERANG, (KB).- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sedang menyiapkan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) unggulan untuk dipasarkan ke luar negeri oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kota Tangerang yang dinilai telah siap untuk memasuki pasar global di antaranya Coklatin dan Jahe Merah Nusantara asli Kota Tangerang, Banten.

"Sudah siap, tapi kita masih akan bahas teknis perizinannya seperti apa karena banyak hal yang harus disiapkan saat produk akan dikirim keluar negeri. Belum ada bicara targetnya sampai kapan tapi akan kita tindaklanjuti dengan menyaring beberapa produk lagi," ujar Arief, Senin (20/7/2020).

Untuk membantu melebarkan sayap penjualan produk UMKM Kota Tangerang hingga keluar negeri, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan kerja sama dengan Pemkot Tangerang dalam pengembangan dan pelebaran promosi penjualan produk UMKM Kota Tangerang agar dapat naik kelas bahkan mampu mengekspor produknya keluar negeri.

“Pengiriman ekspor produk UMKM tersebut akan difasilitasi melalui Kemendag. Sekarang kita siapkan dulu produk UMKM yang siap, rencananya memang Kota Tangerang diajukan untuk yang pertama," pungkas Arief.

Sementara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Disperindagkop ukm) menawarkan Program Tangerang Ekonomi Masyarakat Sejahtera (EMAS). Program ini diklaim untuk membantu masyarakat berupa pinjaman modal usaha tanpa bunga, dengan target utama UMKM pemula.

“Program Tangerang Emas diinisiasi Wali Kota Tangerang. Untuk satu UMKM dapat bantuan berupa dana bergulir dengan besaran Rp 2 Juta dari BJB. Pengajuannya sistem kelompok. Setiap kelompok boleh 5 sampai 10 orang,” kata Katrina.

Tujuan dari pembentukan kelompok, kata dia, agar UKM bisa saling mengingatkan jika ada rekannya yang mengalami masalah kredit macet.

“Karena tanpa agunan, sistem kita namanya tanggung renteng. Kalau ada yang tidak sanggup bayar pada tempo yang ditetapkan akan ditanggung bersama,” ujar Katrina.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x