Bulog Diminta Terus Serap Gabah Petani

- 21 Oktober 2020, 19:24 WIB
Gabah hasil penyerapan dari petani di Kabupaten Lebak‎, di Gudang Bulog Lebak-Pandeglang, Rabu 21 Oktober 2020.
Gabah hasil penyerapan dari petani di Kabupaten Lebak‎, di Gudang Bulog Lebak-Pandeglang, Rabu 21 Oktober 2020. /Nana Jumhana/

KABAR BANTEN - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Lebak-Pandeglang diminta terus menyerap gabah petani di Kabupaten Lebak, karena berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani.

"Kami berharap tahun 2021 Perum Bulog Lebak-Pandeglang tetap menampung gabah petani," ujar Sarif (55), seorang petani asal Malingping Kabupaten Lebak kepada Kabar Banten, Rabu 21 Oktober 2020.

Dia mengatakan, untuk penyerapan gabah petani di wilayahnya tahun 2020 ditampung oleh Perum Bulog melalui kemitraan dengan PD Sinar Malingping dan PD Eka Jaya.

Perum Bulog membeli gabah petani dengan harga patokan pemerintah (HPP) untuk gabah kering giling (GKG) yaitu sebesar Rp5.300/Kg.
 
Selama ini, kata dia, pendapatan petani cukup menggembirakan dengan diserapnya gabah oleh Perum Bulog tersebut.
 
"Hasil panen pada September 2020, kami bisa meraup keuntungan dari usaha pertanian pangan mencapai Rp30 juta/hektare. Hasil panen dibeli oleh mitra Perum Bulog itu," ujar Sarif.‎

Menurut dia, pada 2019 usaha pertanian pangan tidak menguntungkan, bahkan merugi karena tidak ada yang menampung gabah. Sementara, harga gabah kering giling anjlok di bawah kisaran Rp3.000/Kg, sehingga usaha pertanian pangan tidak menguntungkan.
 
Namun, pada 2020 para petani cukup lega setelah Perum Bulog menampung gabah sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi keluarga.
 
"Kami tahun 2021 ingin Perum Bulog melanjutkan penyerapan gabah melalui kemitraan dengan PD Sinar Malingping dan PD Eka Jaya itu," ujar Sarif.

Baca Juga : Bulog Distribusikan Bansos Beras, Ini Ekspresi Penerima Bantuan

Pengelola PD Sinar Malingping Kabupaten Lebak, H Daud (60) mengatakan, pihaknya menjalin kemitraan dengan Perum Bulog Lebak-Pandeglang sejak tahun 2005 dan hingga kini masih berjalan.
 
Ia menyatakan, penyerapan gabah dari hasil panen petani itu dibeli dan selanjutnya diproduksi menjadi beras untuk ditampung Perum Bulog.

"Kami tahun ini menyerap beras untuk pengadaan Perum Bulog sebanyak 1.000 ton," ujarnya.
 
Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perum Bulog Lebak-Pandeglang, Meita Novariani mengatakan, pihaknya menyerap gabah hasil panen petani hingga senilai Rp85 miliar lebih. Hal itu untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
 
"Selama ini, serapan gabah petani jika dikalkulasikan dalam bentuk beras sebanyak 9.000 ton lebih dengan nilai perguliran uang mencapai Rp85 miliar," ujarnya.‎

Meita menambahkan, Perum Bulog memiliki tanggung jawab untuk membantu perekonomian petani dengan menyerap gabah hasil panen para petani.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x