Ciwandan Hujan Cairan Kimia, 14 Warga Dirawat

- 30 Desember 2017, 07:30 WIB
hujan cairan kimia
hujan cairan kimia

CILEGON, (KB).- Kecelakaan industri terjadi di area Cristal Leser PT Indorama Petrochemical, Lingkungan Rombongan, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Jumat (29/12/2017) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Sebuah pipa produksi berisi purified terephthalic acid (PTA) meledak, diduga akibat kelebihan tekanan angin. Akibat kejadian tersebut, PTA yang merupakan bahan kimia cair berwarna putih menyembur ke angkasa. PTA menyebar dan jatuh dari langit wilayah Kelurahan Kepuh, sehingga terjadi hujan kimia. Kejadian tersebut mengakibatkan 14 warga di sekitar pabrik menjadi korban hujan kimia. Mereka kini dirawat secara intensif di klinik-klinik terdekat. "Mereka menderita sesak napas. Mata mereka juga perih terkena cairan kimia," kata Panit Reskrim Polsek Ciwandan, Iptu Sudibyo Wardoyo, saat dihubungi melalui telepon seluler. Pantauan Kabar Banten di lapangan, hampir seluruh area pabrik tertutup cairan putih. Sejumlah mobil hingga radius 3 meter dari pabrik terkena semburan, bahkan jalan utama Cilegon-Anyer tertutup cairan putih dan licin. Informasi yang diperoleh, kejadian tersebut bermula ketika pihak perusahaan melakukan maintenance, yakni pembersihan pipa produksi nomor 1 di Area D1 Cristal Leser. Pada proses pembersihan, pipa ditekan dengan angin sebesar 30 PSI.
Namun entah karena apa, tekanan angin bertambah hingga 35 psi. Sehingga, PTA di dalam pipa yang sedang disumbat, menyembur ke cerobong pembuangan dengan tekanan tinggi. Keluarnya cairan kimia dari cerobong pembuangan, diikuti oleh suara keras mirip ledakan besar. Di saat yang sama, cairan yang menyembur terbawa angin kencang, sehingga terjadilah hujan cairan kimia di area pabrik dengan radius hingga 3 meter. Terkait hal tersebut, pihak Manajemen PT Indorama Petrochemical mengklaim, bahwa bahan kimia jenis PTA tersebut tidak beracun. Pihak manajemen membantah, jika terjadi ledakan besar di area produksi. "Itu bukan meledak, jadi ada persoalan pada salah satu saluran pipa produk kami. Cairannya sudah jadi PTA, jadi aman," ujar HR & Coorporate Affair PT Indorama Petrochemical, Malim Hander Joni, saat ditemui di area pabrik. Ia membenarkan, hujan cairan kimia akibat adanya tekanan tinggi dari pipa yang mengalir ke udara lewat cerobong pembuangan. "Itu karena ada pressure tinggi. Jadinya PTA seperti hujan," ucapnya. Ia menuturkan, bahwa PTA adalah produk bahan kimia tidak beracun. PTA tidak lain hasil oksidasi para-xylene untuk bahan baku industri poly ethylene terephthalate dan polyester. "Cairan itu tidak beracun. Kalau ada yang sesak napas atau gatal-gatal, saya tidak bisa konfirmasi," tuturnya. Ia mengklaim, jika situasi di area pabrik telah aman terkendali. Ia telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilegon terkait kejadian tersebut. ''Sekarang sudah aman, polisi sudah di sana. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, sudah berkoordinasi dengan DLH," katanya. Sementara itu, Kepala DLH Kota Cilegon, Ujang Iing mengatakan, telah mengerahkan sejumlah petugas untuk melihat dampak dari kecelakaan industri tersebut. Sayangnya, dia enggan berbicara banyak terkait respons pihaknya terkait insiden tersebut. "Sudah ada tiga petugas di lapangan. Saya belum tahu apakah beracun atau tidak," ujarnya. Pada bagian lain, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi meminta insiden tersebut diselidiki dengan baik. Terlebih dampak dari ledakan tidak lain hujan kimia, bahkan menimbulkan belasan korban. "Ini persoalan kimia loh, kan bahaya. Nanti saya koordinasi dengan DLH," ucapnya. (AH)***  14 Orang Warga yang Dirawat : 1. Dedi Supriyadi, 2. M Sanuri, 3. Supriadi, 4. Sujai, 5. Farudin, 6. Aang Kurniawan, 7. Hirman Awaladin, 8. Cecep Mulyadi, 9. M Rosid, 10. Warta, 11. Saiful Aripin, 12. A Rizal, 13. Dedi Hendra Jaya, 14. Anwar.

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah