Camat di Kota Cilegon Diminta Segera Bentuk FKDM

- 15 Maret 2020, 06:45 WIB
FKDM Ilustrasi
FKDM Ilustrasi

CILEGON, (KB).- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cilegon meminta, agar para camat di Kota Cilegon segera membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

“Pembentukan FKMD penting seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada),” kata Kasubid Penanganan Konflik pada Badan Kesbangpol Kota Cilegon Faishal Amin, saat ditemui seusai acara sosialisasi kewaspadaan dini bagi organisasi perangkat daerah (OPD) Kewilayahan Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Cilegon, Jumat (13/03/2020).

Ia menuturkan, keberadaan FKDM sangat diperlukan untuk menjembatani bagaimana urusan pendeteksian konflik di wilayah. Nantinya, ujar dia, ada lima orang yang dibutuhkan untuk setiap FKDM kecamatan yang ada di Kota Cilegon. Di mana satu orang menjabat sebagai ketua, satu orang wakil ketua, dan tiga orang anggota.

“Makanya, kami undang pejabat struktural, karena mereka yang akan mengantarkan pembentukannya. Jadi, jelas amanatnya sesuai Permendagri Nomor 2 Tahun 2018,” ucapnya.

Kelima pengurus FKDM tersebut, terdiri atas unsur pejabat struktural, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan akademisi. Mereka akan berkoordinasi lansgung dengan camat dan dapat meredam atau melaporkan setiap isu yang akan menjadi konflik. Ini Permendagri dan pada Juni mendatang harus sudah dibentuk,” tuturnya.

Selama ini, kata dia, gejala yang rawan dan bisa memicu konflik horizontal, adalah pada isu-isu agama. Karena, Cilegon sebagai kota santri tentu tidak terlepas dari berbagai kepentingan agama. Oleh karena itu, amat penting dibentuk FKDM.

Disinggung mengenai peserta yang tidak mencapai separuh dari undangan, dia menjawab, bahwa akan dilaporkan kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti, karena kegiatan ini sesuai dengan arahan Mendagri.

“Kami menyebar undangan sebanyak 51 orang kepada 8 kecamatan dan 43 kelurahan dalam hal ini, Kasi Trantibum, kemudian yang hadir hanya 20 orang, sisanya tidak datang. Kami juga menyayangkan, akan tetapi kami tindak lanjuti dengan melapor ke pimpinan kami, yakni wali kota semoga ada tindak lanjut yang tidak hadir tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Andi Affandi menuturkan, konflik tersebut, kemungkinan sangat ada dan terbuka lebar apabila tidak ditanggapi secara serius. Masing-masing daerah, ucap dia, mempunyai peta konflik dan isu yang berbeda-beda.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x