Mitos dan Misteri Legenda Prabu Siliwangi di Leweung Sancang Hutan Paling Kramat di Indonesia

14 Agustus 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi terkait mitos dan misteri legenda menghilangnya Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang hutan paling kramat di Indonesia. /Tangkapan layar/YouTube Andrasa ID

KABAR BANTEN - Leuweung Sancang atau Hutan Sancang yang sangat melegenda terkait menghilangnya Prabu Siliwangi dan sangat terkenal karena keangkeran nya lokasinya berada di ujung selatan Kabupaten Garut Jawa Barat.

 

Leweung Sancang ini merupakan salah satu hutan yang paling kramat di Indonesia yang tak sembarang orang bisa masuk ke dalam hutan tersebut.

Di Leweung Sancang atau Hutan Sancang ini banyak sekali melekat cerita mistis, legenda Prabu Siliwangi serta mitos di dalamnya.

Baca Juga: Misteri dan Mitos Menjelang Waktu Magrib, Makhluk Halus Datang Saat Matahari Terbenam

Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini dipercaya menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi sang raja dari Kerajaan Sunda berserta pasukan harimaunya yang sering kita sebut Maung Sancang.

Penasaran dengan keberadaan mitos dan misteri legenda Leuweung Sancang atau Hutan Sanjang berikut informasi Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Channel YouTube Andrasa ID.

Dibalik mitos dan misteri angkernya Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini ternyata menyimpan keindahan yang sangat luar biasa.

Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini menjadi rumah atau habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang terancam punah.

Seperti kita ketahui arti Leuweung itu adalah hutan jadi Leuweung Sancang ini artinya Hutan Sancang.

Leuweung Sancang atau Hutan Sancang adalah cagar alam yang terletak di bagian paling selatan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

Secara administratif Leuweung Sancang berada di Desa Sancang Kecamatan Cibalong berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Tasikmalaya.

Leuweung Sancang ditetapkan sebagai tempat konservasi cagar alam dengan luas wilayah sekitar 2.157 hektar kemudian yang terbaru melalui SK.1860/Menhut-VII/KUH/204 luas Leuweung Sancang ditetapkan sebagai cagar alam dengan luas wilayah 2.313 hektar.

Di Leuweung Sancang ini membentang hutan yang masih sangat perawan, terdapat pula sungai yang masih asri serta pantai yang sangat indah.

Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini memiliki beberapa kawasan diantaranya hutan dataran rendah, hutan mangrove serta hutan pantai.

Tentu di dalam nya terdapat berbagai kekayaan alam seperti pohon-pohon raksasa, batu-batu besar serta tebing-tebing yang sangat curam.

Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini menjadi rumah atau habitat bagi ribuan flora dan fauna yang merupakan endemik asli dan hanya hidup di Leuweung Sancang.

Dibalik semua mitos angkernya Leuweung Sancang atau Hutan Sancang memiliki keindahan alam yang sangat mengagumkan.

Baca Juga: Sifat-sifat Baik Manusia yang Dicintai oleh Khodam Leluhur Meski Tanpa Tirakat

Oleh sebagian orang Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini dijadikan sebagai destinasi wisata religi.

Di Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini banyak sekali tempat-tempat yang sering dijadikan tempat kramat dan banyak didatangi para pejiarah.

Salah satu tempat kramat di Leuweung Sancang yang paling terkenal adalah Gua Sancang, Hutan Ranca Kalong atau Hutan Cibako.

Tidak hanya pemandangan nya saja yang eksotis Hutan Sancang juga merupakan tempat tinggal bagi flora dan fauna yang beraneka ragam.

Di dalam kawasan Hutan Sancang ini terdapat beberapa jenis flora seperti Palahlar (Dipterocarpus sp) yang masih asli dan tumbuh disini, selain itu juga ada Werejit (Exceoceria ocha) yaitu tanaman racun yang sangat berbahaya bagi manusia.

Para peneliti dari IPB juga pernah meneliti flora yang paling sangat dicari dan paling langka di dunia yaitu Padma(Raflesia patma).

Selain itu itu pula di Leuweung Sancang atau Hutan Sancang ini terdapat hewan yang dilindungi seperti burung merak, owa Jawa, dan macan tutul, rusa dan satwa lainnya.

Nah terkait mitos dan legenda Leuweung Sancang dalam satu cerita rakyat mengatakan setelah Raden Kian Santang memeluk Islam, Raden Kian Santang yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi mencob untuk mengajak sang ayah untuk memeluk agama Islam tapi Prabu Siliwangi menolaknya.

Kemudian Prabu Siliwangi beserta prajuritnya melarikan diri dari kejaran Raden Kian Santang hinga ke hutan paling selatan di pulau Jawa yaitu Leuweung Sancang.

Kemudian Prabu Siliwangi dan para prajuritnya menjelma menjadi maung bodas.

Konon maung Sancang ini tidak akan hadir di sembarang waktu, Maung Sancang akan menampakan diri ketika Prabu Siliwangi hadir.

Konon hanya orang-orang yang berilmu tinggi yang mampu memanggil Maung Sancang ini.

Dalam satu kawasan di Leuweung Sancang diceritakan ada satu wilayah yang tidak sembarang orang yang bisa masuk kesana.

Berkembang pula mitos Jika kamu memasuki Hutan Sancang atau Leuweung Sancang dan melihat ayam jago maka segeralah pulang jika tidak maka sesuatu yang tidak baik akan menimpa kamu.

Selain hutan kawasan laut Leuweung Sancang juga menyimpan berbagai misteri, konon Laut di kawasan Leuweung Sancang masih menjadi kuburan bagi kapal-kapal besar, tercatat sudah ada tiga kapal besar yang kandas di laut Sancang dengan lokasi yang hampir berdekatan yang paling terbaru adalah kapal Edricko 3, kapal tang besar ini kehilangan arah lalu kandas di pantai Sancang.

Di suatu kawasan di Leuweung Sancang hidup satu jenis pohon bakau yang hanya hidup di Hutan Sancang yaitu Kaboa.

Baca Juga: Dibalik Kokohnya Kesultanan Banten, Ada Peran 2 Panglima Perang Mantan Punggawa Elit Pajajaran

Pohon kaboa ini tidak hidup disembarang tempat dan pohon ini sangat dilindungi, konon tempat hidup pohon Kaboa adalah tempat petilasan terakhir dari Prabu Siliwangi.

Menurut cerita ketika Raden Kian Santang mengejar Prabu Siliwangi hingga ke ujung pantai Sancang Raden Kian Santang hanya menemukan para prajuritnya saja, kepada para prajurit nya Raden Kian Santang bertanya tentang keberadaan Prabu Siliwangi tapi para prajurit ini menggelengkan kepala sembari menunjuk sebuah pohon kayu.

Lalu Raden Kian Santang mengeluarkan perintah kepada siapa saja yang mengikuti dirinya maka akan terus menjadi manusia sementara yang ikut ayahnya yaitu Prabu Siliwangi maka akan menjadi pohon dan demikianlah pohon Kaboa ini dipercaya sebagai jelmaan dari prajurit Prabu Siliwangi sampai sekarang pohon Kaboa ini masih hidup di satu wilayah di Leuweung Sancang atau Hutan Sancang.

Itulah misteri dan legenda menghilangnya Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang atau Hutan Sancang yang menjadi hutan paling kramat ini ternyata memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Andrasa ID

Tags

Terkini

Terpopuler