16 Orang yang Muncul di Film Dokumenter Ice Cold Murder, Coffee and Jessica Wongso

8 Oktober 2023, 08:15 WIB
Cover Film Dokumenter Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso /Instagram/@Netflix/

KABAR BANTEN - Pada 28 September 2023, layanan streaming Netflix merilis film dokumenter terbarunya yang berjudul Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso.

 

Film dokumenter Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso ini bercerita dan mengupas tentang kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu.

Bukan hanya mengupas tentang kasus kematian Mirna Salihin, film dokumenter tersebut juga menyoroti permasalahan dalam sistem peradilan di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Sorotan Publik, Ini Fakta Menarik Film Dokumenter Ice Cold Murder Coffee And Jessica Wongso

Bukan hanya keterangan tentang kasus kopi sianida yang menjadi sorotan publik. Tapi banyak narasumber yang terlibat dan diwawancarai dalam film dokumenter Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso.

Berikut 16 narasumber yang terlibat dalam film dokumenter Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso, yaitu:

1. Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin

Ayah Mirna Salihin, yaitu Edi Darmawan Salihin merupakan narasumber pertama yang hadir dalam film dokumenter tersebut.

 

Di dalam wawancara tersebut kata-kata Edi Darmawan Salihin menjadi sorotan publik karena bertekad untuk menjebloskan Jessiica Wongso ke penjara.

Hal tersebut karena Edi Darmawan dengan tegas yakin jika Jessica Wongso merupakan pelaku pembunuhan Mirna Salihin.

"Jessica ini kayak set*n. Jiwanya seperti set*n," ujar Edi dalam wawancara dengan Netflix.

2. Saudara kembar Mirna, Sandy Salihin

Sandy Salihin merupakan saudara kembar Mirna yang saat ini tinggal dan pindah ke Jerman.

Hal tersebut dilakukan Sandy karena ingin mencari ketenangan setelah kematian Mirna Salihin.

"Kita berdua suka banget kopi. Aku mikir ini sangat ironis, Mirna mati karena itu," kata Sandy.

3. Jessica Wongso

Selanjutnya, narasumber yang diwawancarai oleh Netflix dalam film dokumenter Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso adalah Jessica Wongso.

Jessica Wongso merupakan terpidana dalam kasus ini dan dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna Salihin.

Jessica Wongso divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Aku hanya menelepon teman-temanku untuk mengobrol sambil minum kopi. Dan sejak saat itu, rasanya tidak bisa dipercaya, bahkan aku, si karakter utama, tidak mengerti," ungkapnya.

4. Pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan

Otto Hasibuan merupakan pengacara Jessica Wongso dalam kasus kopi sianida ini.

Di dalam film dokumenter tersebut dirinya meyakini dan berusaha untuk membuktikan jika Jessica tidak bersalah.

"Saya yakin Jessica tidak bersalah. Harus saya buktikan kebenarannya," ujar Otto.

5. Manager di Cafe Olivier, Devi Siagian

Devi Siagian yang merupakan manager cafe Olivier juga menjadi salah satu narasumber film dokumenter tersebut. Di dalam wawancaranya, Devi Siagian menjelaskan tentang situasi di meja 54 saat kejadian tersebut.

Dirinya menjadi orang pertama yang mencurigai Jessica Wongso saat kejadian tersebut dan menggambarkan perilaku Jessica yang dianggap aneh.

“Dia duduk di sofa sangat besar, tapi kenapa dia letakkan semua belanjaannya sangat rapi di meja. Dan minumannya tidak terlihat, hanya terlihat papper bag saja. Menurut saya, itu sangat aneh," ujar Devi.

6. Barista di Cafe Olivier, Rangga Saputro

Bukan hanya Menager, Barista cafe Olivier saat itu yaitu Rangga Saputro juga menjadi narasumber dalam film dokumenter Netflix tersebut.

Rangga bercerita pengalaman dirinya meracik kopi Mirna Salihin.

Rangga juga menjelaskan jika dirinya melihat bahwa kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Wongso tidak seperti kopi Vietnam biasanya.

“Saat saya cium dari dekat, baunya nyengat sekali kayak kita meneteskan Power Glue,” kata dia.

7. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof Eddy OS Hiariej

Pihak pemerintah yaitu Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof Eddy OS Hiariej juga menjadi narasumber di dalam film dokumenter tersebut.

Prof Eddy OS Hiariej menjelaskan jika putusan hakim yang menyatakan Jessica sebagai pembunuh Mirna Salihin karena gerak-gerik Jessica selama persidangan.

“Ya, motif penting, tapi itu tidak perlu dibuktikan. Karena apa? Karena konstruksi pasal memang tidak membutuhkan motif," ujarnya.

8. Jaksa Penuntut Umum (JPU), Sandhy Handika

Sandhy Handika merupakan Jaksa Penuntut Umum dalam sidang kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Wongso.

Dirinya merasa jika putusan hakim akan mempengaruhi citra tim jaksa.

“Kami ini ibaratnya adalah prajurit di garis depan. Kalau misalnya, putusannya itu Jessica tidak bersalah, kemungkinan citra buruk yang akan melekat pada tim jaksa," kata dia.

9. Jurnalis, Timothy Marbun

Timothy Marbun merupakan seorang jurnalis yang juga mengikuti kasus kopi sianida ini.

Dirinya menekankan jika kasus ini dimulai dari pertanyaan dasar tentang penyebab kematian Mirna Salihin.

“Ini semua bermula dari pertanyaan, ‘Bagaimana Mirna meninggal? Apakah dibunuh?’.”

10. Jurnalis, Fristian Griec

Fristian Griec merupakan salah satu jurnalis yang juga ikut meliput dan mengikuti kasus kopi beracun tersebut. Dirinya juga berbicara tentang berbagai rumor yang muncul seputar kasus tersebut.

“Kasus ini terlalu banyak sisi dan terlalu banyak rumor. Ada rumor cinta segitiga antara Jessica, Mirna, dan suaminya. Ada kaitannya dengan mafia,” kata dia.

11. Ahli toksikologi kimia, dr Budi Budiawan

Dr Budi Budiawan mengungkapkan apakah kasus ini bisa dianggap sebagai pembunuhan dan Jessica bersalah.

“Sebelum sidang ini saya sudah melakukan percobaan-percobaan. Saya katakan secara saintifik, bahwa sianida berdasarkan eksperimen bisa berubah, yang tadinya dalam bentuk cairan, menjadi gas. Jika itu terjadi, dan di suatu area yang tertutup seperti itu, maka gas itu akan ke mana-mana," ujarnya.

12. Sepupu Jessica sekaligus tim hukum, Yudi Wibowo

Yudi Wibowo merupakan salah satu anggota tim kuasa hukum Jessica yang sudah mengenal Jessica sejak kecil. Dirinya juga berbicara tentang ancama yang diterima selama persidangan.

“Bawa pistol bapaknya, setelah persidangan menakut-nakuti, seolah-olah dia itu bisa membunuh saya kalau saya macam-macam suatu saat,” kata Yudi.

13. Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri

Di dalam wawancara bersama Netflix tersebut, Reza Indragiri berbicara tentang bagaimana masyarakat sering kali menghakimi seseorang hanya berdasarkan penampilan.

Saya khawatir bahwa kepada otoritas penegakan hukum, justru pihak ini secara tak bertanggung jawab juga memberi uang dalam jumlah lebih besar," kata dia.

14. Psikolog Dewi Haroen

Di dalam film dokumenter Ice Cold Murder, Coffee, and Jessica Wongso, Dewi Haroen yang menjadi saksi ahli dalam persidangan Jessica menjelaskan jika orang sering kali mengasosiasikan penampilan dengan karakter.

“Masyarakat sudah menganggap yang jelek itu salah dan yang cantik harus diselamatkan," ujarnya.

15. Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Erasmus Napitupulu

Erasmus Napitupulu menjelaskan jika jalannya persidangan Jessica dan putusan hakim dipengaruhi oleh argumen Jaksa.

“Apakah kemudian ada bukti yang menunjukkan bahwa terjadi pembunuhan yang dilakukan secara langsung olah Jessica Wongso? Jawabannya tidak ada," kata dia.

16. Ahli forensik dr Djaja Surya Atmadja

Terakhir,, narasumber dalam film dokumenter tersebut yaitu Ahli forensik dr Djaja Surya Atmadja.

Djaja Surya Atmadja membahas proses autopsi yang seharusnya dilakukan dalam kasus kopi sianida dan menjelaskan bagaimana sianida bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Kejanggalan yang Jadi Sorotan di Film Dokumenter Ice Cold Murder, Coffee and Jessica Wongso

“Kalau tidak diperiksa seluruh organ, Anda tidak bisa tahu sebab matinya dan itu dogma di forensik, Pak," ujarnya.

Demikian informasi terkait deretan narasumber yang di wawancarai oleh pihak Netflix dalam film dokumenter Ice Cold Murder, Coffee, and Jessica Wongso.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Netflix

Tags

Terkini

Terpopuler