5 Mitos dan Penjelasan Tentang HIV AIDS yang Perlu Diketahui

1 Desember 2023, 18:55 WIB
Ilustrasi terkait mitos dan penjelasan tentang HIV AIDS. /Tangkap layar/Youtube Gue Sehat

KABAR BANTEN - Virus yang menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melindungi diri dari penyakit disebut human immunodeficiency virus (HIV).

HIV dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan membuat orang menjadi takut. Namun, banyak orang yang belum memahami HIV dengan baik dan masih percaya pada mitos-mitos yang tidak benar.

Dikutip Kabar Banten melalui berbagai sumber, mitos-mitos yang tidak benar dapat menimbulkan stigma dan diskriminasi terhadap orang-orang yang terinfeksi HIV.

Berikut ini adalah beberapa mitos yang sering terdengar tentang HIV AIDS dan penjelasan yang sebenarnya.

1. Salah satu mitos yang paling umum tentang HIV adalah bahwa HIV dapat menular melalui kontak sehari-hari dengan orang yang terinfeksi HIV.

Ada anggapan yang salah bahwa HIV dapat menyebar melalui interaksi sehari-hari dengan orang yang hidup dengan HIV. Padahal, hal ini tidak mungkin terjadi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), berikut adalah fakta-fakta tentang penularan HIV:

- HIV tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia, seperti di atas benda-benda.
- ⁠HIV tidak dapat ditularkan melalui sentuhan, air mata, keringat, atau urine.
- ⁠HIV tidak dapat ditularkan ketika kamu menyentuh gagang pintu, bersalaman, memakai alat makan bersama, memakai toilet bersama, atau melalui udara.
- ⁠HIV hanya dapat ditularkan melalui cairan tubuh orang yang hidup dengan HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.
- ⁠Virus dapat masuk ke dalam tubuh ketika bersentuhan dengan membran mukosa seperti yang ada pada vagina dan penis, atau menyuntikkan jarum yang tercemar.

2. Salah satu mitos yang tidak benar tentang HIV adalah bahwa HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk

Ada yang berpikir bahwa HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Mereka menganggap bahwa nyamuk yang menghisap darah orang yang hidup dengan HIV dapat menyebarkan HIV jika nyamuk tersebut menghisap darah orang lain. Ini adalah mitos yang salah!

CDC menjelaskan bahwa gigitan nyamuk atau serangga lainnya tidak dapat menyebarkan HIV. Menurut WebMD, beberapa penelitian membuktikan bahwa gigitan nyamuk tidak dapat menyebarkan HIV, meskipun di daerah itu banyak nyamuk dan kasus HIV.

Selain itu, Medical News Today menambahkan bahwa virus HIV tidak dapat hidup di tubuh nyamuk karena perbedaan genetik dengan DNA manusia.

3. Salah satu mitos yang tidak berdasar tentang HIV adalah bahwa HIV dapat ditularkan melalui makanan.

Ada yang berpikir bahwa HIV dapat ditularkan melalui makanan. Mereka merasa was-was ketika makan bersama dengan orang yang hidup dengan HIV. Padahal, hal ini tidak mungkin terjadi.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, seseorang tidak dapat terinfeksi HIV meskipun memakan makanan yang tercemar karena virus HIV akan mati segera ketika keluar dari tubuh orang yang terinfeksi. Medical News Today juga mengatakan, HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia, termasuk di makanan atau air.

Virus tidak dapat bertahan terhadap udara atau panas saat memasak makanan. Selain itu, jika seseorang tanpa sengaja menelan makanan yang tercemar virus, asam lambung dapat menghancurkan virus tersebut.

4. Mitos: Seseorang yang terinfeksi HIV pasti mengidap AIDS

Seseorang yang terinfeksi HIV sering dianggap pasti menderita AIDS. Padahal, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda.

HIV adalah virus yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh dan melemahkan pertahanan tubuh. AIDS adalah kondisi yang terjadi ketika infeksi HIV sudah berlangsung lama dan menyebabkan komplikasi. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi HIV akan mengalami AIDS.

Menurut Healthline, AIDS dapat dicegah dengan mengobati infeksi HIV sejak dini. Dengan pengobatan, infeksi HIV dapat dikontrol sehingga mengurangi risiko kondisi yang lebih buruk.

5. Salah satu mitos yang tidak sesuai dengan kenyataan tentang HIV adalah bahwa orang dengan HIV tidak akan berumur panjang.

Ada yang beranggapan bahwa orang dengan HIV akan selalu sakit dan tidak akan hidup lama. Padahal, perkembangan dalam pengobatan dapat membuat orang dengan HIV bisa hidup lebih lama, sehat, dan berkualitas.

Pengobatan HIV menggunakan terapi antiretroviral (ARV) yang didapatkan dari penyedia layanan kesehatan. Terapi ARV digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV, tetapi tidak dapat mengobati HIV.

Namun, meskipun tidak dapat mengobati, terapi ARV dapat menekan jumlah virus di dalam tubuh. Dengan pengobatan secepat mungkin dan sesuai aturan, orang dengan HIV tetap dapat beraktivitas normal dan hidup lebih lama.

HIV adalah penyakit yang serius, tetapi tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, makanan, atau kontak sehari-hari dengan orang yang hidup dengan HIV. Dengan pengobatan yang ada, orang yang positif HIV juga dapat menjalani hidup yang normal dan bermutu.***

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler