Wahai Para Suami Jangan Biarkan Istrimu Terlalu Mandiri

5 April 2024, 11:10 WIB
Ilustrasi terkait kenapa suami jangan biarkan istrinya terlalu mandiri. /Pexels/ketut-subiyanto

KABAR BANTEN - Mungkin anda penasaran Kenapa suami tidak boleh membiarkan istrinya terlalu mandiri?

Penasaran berikut ulasannya sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui laman Instagram @qolbu_muslim

Di akhir jaman ini ada banyak suami yang begitu bangga saat istrinya menjadi wanita karir mapan, mandiri, kuat, kokoh dan berdayaguna.

Baca Juga: Waspadai Istri dengan 6 Ciri Berikut, Bisa Jadi Terkena Pelet

Suami senang melihat istrinya punya penghasilan sendiri, sehingga tak lagi meminta uang belanja bulanan pada suami.

Banyak suami yang gembira melihat istri bisa mengangkat galon lalu memasangnya, sang istri juga piawai mengganti tabung gas sendiri.

Sang istri juga multi talenta bisa memasak sambil mengawasi mesin cuci yang sedang berputar, sesekali sambil menyuapi balitanya yang sudah belajar makan.

Bahkan saking mandiri istri pun bisa memanjat memperbaiki genting yang bocor saat musim penghujan tiba.

Jika dulu, kemana-mana istri minta diantar sama suami, maka sekarang tidak lagi, kepasar, jemput anak di sekolah, sekarang istri kemana-mana pergi sendiri bawa kendaraan sendiri.

Bagaimana menurutmu wahai para suami?
Enakkah kondisi demikian?
Sehingga engkau merasa tak direpotkan lagi oleh istrimu.

Memang suami memiliki istri yang mandiri itu tidak salah, hanya saja kalau terlalu mandiri akan menyebabkan kurang harmonis dalam rumah tangga.

Maka waspadalah!
Ini bukan kondisi yang baik, sejatinya rumah tangga harmonis dan dinamis adanya saling ketergantungan antara suami dan istri.

Ada banyak keadaan dimana istri sangat tergantung pada suami dan itu sangat wajar dan itu yang membuat hubungan semakin mesra dan hangat.

Sebab kita yang tidak bisa jauh satu sama lain, maka berbahagialah saat istrimu meminta cepat-cepat pulang di sore hari karena gasnya habis sementara nasi belum lagi matang.

Bahagialah saat istrimu berteriak minta tolong agar galon diangkat dan dipasangkan, ada anakmu yang kebelet minta minum.

Berbahagialah saat istrimu merengek minta diantar ke pengajian karena istrimu ingin meraih surga bersamamu.

Bahagialah saat istrimu masih menadahkan tangannya minta uang belanja, bukankah sejatinya laki-laki itu adalah qowwam, tugasnya memberi nafkah agar nanti istrimu patuh karena keqowwamanmu.

Bahagialah saat istrimu minta di bantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, memintamu menemani anak-anak bermain atau mungkin memintamu mengganti popok anak, atau menceboki si kakak yang berteriak di kamar mandi karena hajatnya telah selesai.

Bahagialah dengan segala permintaan istri meski kau pikir itu remeh temeh semata, itu artinya istrimu masih waras dan sayang padamu.

Ia masih bisa mengungkapkan maunya apa, muliakanlah istrimu, rapikanlah bila kau nampak ia berantakan, percantiklah bila ia nampak belepotan, santunkanlah bila kau anggap ia ceplas-ceplos tanpa etika, berilah dia pengertian sebelum engkau pengertian pada orang lain.

Sebelum engkau jauh-jauh memberi manfaat dan kebaikan pada orang lain pastikan dulu istrimulah yang paling merasakan manfaatmu dan kebaikanmu.

Seorang wanita yang mandiri tidak akan mengemis untuk diberi, tapi seorang laki-laki yang bertanggung jawab akan memberi sendiri tanpa diminta.

Ingat jangan bangga dengan istrimu menjadi wanita karir yang mapan dan mandiri, sehingga tak lagi membutuhkanmu, dan waspadalah karena diantara tanda-tanda akhir jaman banyak wanita bekerja.

Dan sejatinya wanita adalah tulang rusuk bukan tulang punggung, laki-lakilah yang harus jadi tulang punggung bertanggung jawab memberi nafkah bagi anak dan istrinya.

Ingat kewajiban mencari nafkah adalah kewajiban suami, maka tak heran diakhir jaman ini banyak istri yang bekerja mencari nafkah dan suami pun sibuk mencari nafkah tapi walau keduanya sama-sama bekerja namun bukan nambah berkah namun malah Allah cabut keberkahaan dalam rumah tangganya.

Baca Juga: 9 Alasan Kenapa Pria Baik-baik Bisa Selingkuh

Kewajiban mencari nafkah adalah kewajiban seorang suami berapapun penghasilan suami istri harus menerima dengan penuh rasa syukur di situ Allah akan berikan keberkahan dalam rumah tangganya.

Waspadalah jangan biarkan istrimu terlalu mandiri apalagi kau jadikan tulang punggung karena jika hanya materi yang kau kejar kendatipun dunia engkau dapatkan kehidupan ekonomi keluarga tampak kokoh namun tiada keberkahan di dalamnya.

Semoga para suami cepat paham kalau istri yang terlalu mandiri hanya akan menciptakan ketidak harmonisan dalam rumah tangga.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @qolbu_muslim

Tags

Terkini

Terpopuler