Punya mindset yang kurang fleksibel dapat membuat kita melewatkan informasi penting. Contohnya:
- Lompat pada kesimpulan (membuat asumsi tanpa data yang cukup)
- Menebak-nebak (merasa bisa membaca pikiran orang lain)
- Pemikiran all-or nothing (melihat situasi secara hitam putih)
- Externalizing (Melihat hal buruk sebagai kesalahan orang lain
3. Percaya bahwa stres berdampak negatif bagi diri
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang selalu memiliki mindset "stres itu baik" akam berhubungan dan berdampak dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.
Baca Juga: Wow! Kekayaan Zinidin Zidan, Pendapatan dari Youtube Fantastis, Kini Jadi Milioner?
Selain itu, orang dengan mindset ini lebih bersemangat, produktif dan puas akan hidupnya. Berbeda dengan seseorang yang percaya jika stress selalu memeiliki
4. Melebih-lebihkan dampak negatif (Catastrophizig)
Melebih lebihkan dampak terjadi yang sebenarnya belum tentu pasti akan terjadi, memembuat kepercayaan diri menurun.
Dan juga membuat rada takut hadir dalam diri karena dampak yang akan terjadi tindak sesuai dengan apa yang diinginkan.
5.Pesimistis dalam menceritakan kejadian hidup
Orang yang punya mindset bahwa masalah hidup mereka adalah hal yang permanen, punya dampak yang luas, dan menyalahkan diri, cenderung meningkatnya kemungkinan depresi, kecemasan, putus asa dan merasa tidak berdaya.