KABAR BANTEN - Manusia memang tidak bisa luput dari kesalahan. Untuk memperbaikinya tidak hanya diperlukan permintaan maaf saja namun berupaya dengan aksi untuk memperbaiki. Tapi permintaan maaf juga bukan hal yang mudah bagi sebagian orang.
Beberapa orang memiliki pemikiran bahwa ketika meminta maaf duluan berarti kita lemah dan harus bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang terjadi. Untuk menunjukkan permintaan maaf secara tulus, perlu adanya aksi sehingga peran dari body language seseorang sangat diperlukan.
Apa sih yang dimaksud dengan Apology Language?. Selain love languages, Gary Chapman bersama seorang psikolog bernama Jennifer Thomas juga mengembangkan penelitian mengenai "5 Apology Language".
Dasarnya, ini merupakan teori yang membantu seseorang meminta maaf dengan berbagai cara, tergantung kondisi dan metode yang sesuai dengan sang penerima ucapan maaf.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari instagram @meaningful.me, Berikut lima hal yang harus kamu ketahui tentang bahasa permintaaf maaf yang harus kamu lakukan :
1. Expressing Regret (Mengungkapkan Penyesalan)
Tipe ini melibatkan pengungkapan rasa penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat dengan tulus Ciri-ciri dari tipe apology language ini adalah keinginan untuk mengetahui apakah kamu memahami kesalahan apa yang telah diperbuat. Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui emosi para korban serta mengucapkan permintaan maaf yang tulus.
Contoh: "Aku minta maaf karena telah membuatmu kesal karena menunggu lama."
2. Accepting Responsibility (Menerima Tanggung Jawab)