Pada dasarnya, penggunaan pupuk kimia dengan takaran dan juga waktu tepat dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Apabila penggunaannya dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus dikhawatirkan akan menurunkan kualitas tanah.
Solusi dari pengurangan penggunaan pupuk kimia adalah menggantinya dengan pupuk organik. Pupuk organik berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup. Karena berasal dari makhluk hidup, pupuk organik tidak akan mencemari tanah yang membuatnya mengalami penurunan kualitas.
3. Pengolahan tanah yang tepat untuk pertanian monokultur
Pertanian monokultur merupakan sebuah sistem penanaman satu jenis tumbuhan pada suatu lahan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan umur tanaman.
Seperti penanaman padi, jagung, kedelai, tebu, dan tanaman budidaya lainnya. Pertanian monokultur jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama cenderung mengurangi keanekaragaman hayati pada lahan tersebut termasuk mikroorganisme di dalam tanah.
4. Daur ulang sampah yang sulit terurai
Mungkin kalian pernah melihat sebuah lahan yang terdapat banyak sampah sulit terurai, misalnya seperti plastik, botol kaca, kaleng, dan sebagainya.
Pada dasarnya sampah-sampah tersebut dapat terurai oleh mikroorganisme, namun membutuhkan waktu yang sangat lama.
Tentu keberadaan sampah-sampah ini dapat menurunkan kualitas tanah.