6 Cara Agar Orang Tua Bijak Melawan Stereotip Gender pada Anak

- 1 April 2023, 17:35 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak terkait Stereotip Gender.
Ilustrasi orang tua dan anak terkait Stereotip Gender. /Pixabay/taniadimas

KABAR BANTEN - Penelitian baru memberi tahu kita sejak dini perilaku seperti apa yang cocok untuk anak perempuan dan laki-laki. Bahkan sebelum mereka belajar berbicara, mereka telah menyerap banyak pesan tentang peran jenis kelamin atau Stereotip Gender.

Stereotip Gender adalah pandangan umum atau kesan tentang atribut atau karakteristik yang seharusnya dimiliki dan diperankan perempuan atau laki-laki. Menurut para ahli, Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan presepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.

Stereotip merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intiutif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. Namun stereotip dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif.

Anak-anak kecil memulai dengan rasa ingin tahu yang luas, dan mempelajari segala macam hal dari dunia di sekitar mereka. Namun setelahnya, anak-anak memasuki budaya yang diciptakan oleh orang dewasa, budaya yang membimbing mereka ke area yang menurut orang dewasa sesuai dengan gender anak.

Para orang tua diberi tahu, bahwa anak laki-laki "terprogram" untuk ketegasan, agresi, dan bertingkah laku. Itulah yang dilakukan anak laki-laki. Pada saat yang sama, orang tua diberi tahu bahwa anak perempuan mereka siap untuk pengasuhan, kerja sama, dan kepasifan.

Anak perempuan harus fokus pada bidang yang mereka kuasai, hubungan, komunikasi dan menghindari hal-hal yang sulit bagi mereka, seperti matematika, sains, dan sistem pemahaman.

Buku terlaris dan "guru" pendidikan memberi tahu kita, bahwa otak anak laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Sehingga mereka perlu diasuh dan dididik dengan cara yang sangat berbeda.

Apakah pernyataan tersebut benar? Tentu Tidak

Lise Eliot, seorang profesor ilmu saraf di University of Chicago dan penulis Pink Brain, Blue Brain , melakukan tinjauan lengkap literatur ilmiah tentang otak manusia dari masa kanak-kanak hingga remaja. Dia menyimpulkan ada "sangat sedikit bukti perbedaan jenis kelamin pada otak anak-anak."

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YourTango


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x