1549852

7 Dampak Perubahan Iklim Bagi Kesehatan

- 17 November 2023, 19:05 WIB
Ilustrasi batuk yang menyerang akibat perubahan iklim
Ilustrasi batuk yang menyerang akibat perubahan iklim /Benzoix/Freepik

KABAR BANTEN - 7 dampak perubahan iklim bagi kesehatan akan dibahas pada artikel kali ini.

 

Dimana 7 dampak perubahan iklim bagi kesehatan ini berkaitan dengan perubahan cuaca saat ini.

Untuk itu, simak artikel 7 dampak perubahan iklim bagi kesehatan ini.

Perubahan iklim selain berdampak terhadap lingkungan juga berdampak pada kesehatan manusia. 

Diantaranya adalah semakin banyak orang yang sakit dan meninggal akibat panas ekstrem, kekeringan, kebanjiran dan masalah iklim lainnya.

Penyebab perubahan iklim salah satunya juga berasal dari aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil yang meningkatkan emisi gas rumah kaca. 

Dilansir Kabar Banten dari globalcitizen, berikut tujuh dampak perubahan iklim bagi kesehatan:

1. Mempengaruhi Kesehatan Mental 

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Maret 2023 yang mengamati sikap terhadap perubahan iklim dari 10.000 orang di seluruh dunia, hampir 62% responden berusia 16-25 tahun mengatakan mereka cemas terhadap perubahan iklim dan sekitar 67% mengatakan mereka sedih dan takut.  

Belum lagi kerugian mental akibat dampak langsung dari bencana terkait perubahan iklim, misalnya banjir maupun kekeringan yang dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma, gangguan penyesuaian diri, dan depresi .

 

2. Meningkatnya Penularan Penyakit

Terdapat 200 penyakit menular di seluruh dunia yang diperburuk oleh perubahan iklim.

Penyakit -penyakit itu diantaranya demam berdarah, malaria, dan virus West Nile. 

Suhu laut yang lebih hangat telah menyebabkan penyebaran bakteri vibrio yang terbawa air di wilayah pesisir, menyebabkan lebih dari satu miliar orang berisiko terkena penyakit diare, infeksi luka parah, dan sepsis. 

Suhu yang lebih hangat dan peningkatan curah hujan juga dapat meningkatkan jumlah genangan air di suatu daerah. 

Sehingga menciptakan lebih banyak tempat berkembang biak nyamuk dan kutu yang membawa penyakit. 

Kekeringan juga dapat mendukung perkembangbiakan dengan membentuk genangan air dari air yang sebelumnya mengalir

4. Polusi Udara Menyebabkan Gangguan Pernapasan

Polusi udara dapat menyebabkan gangguan pernapasan, disfungsi kardiovaskular, gangguan neurologis, dan kanker. 

Anak-anak dan ibu hamil adalah yang paling rentan terkena.

Menurut WHO , hampir seluruh populasi global (99%) menghirup udara yang melebihi pedoman yang ditetapkan WHO dan mengandung polutan tingkat tinggi.

5. Panas Ekstrim Menyebabkan Sengatan Panas

Panas ekstrem merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia. 

Paparan dapat menyebabkan kelelahan akibat panas dan sengatan panas, serta dapat memperburuk kondisi kardiovaskular dan pernapasan yang sudah ada sebelumnya . 

WHO memperkirakan pada bulan Oktober 2023 bahwa 37% kematian terkait panas disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

6.Minimnya Bahan Pangan

Pangan merupakan sumber daya yang menopang keberadaan dan kesehatan manusia, oleh karena itu, tidak cukupnya bahan pangan merupakan ancaman langsung terhadap kesehatan. 

Pada tahun 2022, misalnya, hampir 10% penduduk dunia hidup tanpa akses terhadap makanan bergizi yang cukup.

WHO memperkirakan sembilan juta orang meninggal setiap tahun karena kelaparan, namun kekurangan gizi juga menyebabkan keterlambatan dan gangguan perkembangan fisik dan mental. 

7. Banyak yang Terpaksa Mengungsi

Menurut UNHCR, badan pengungsi PBB, terdapat 21,5 juta orang per tahun yang terpaksa mengungsi akibat peristiwa yang berhubungan dengan cuaca, seperti banjir, badai, kebakaran hutan, dan suhu ekstrem pada tahun 2008 - 2016. 

Itulah dampak perubahan iklim bagi kesehatan manusia, mulai dari penyakit menular yang mengancam, hingga kematian. 

Oleh sebab itu, marilah jaga bumi kita dengan cara menanam pohon, hemat dalam menggunakan energi dan lain sebagainya untuk membantu mencegah perubahan iklim yang lebih ekstrim.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: globalcitizen.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah