Mengapa Memaafkan Itu Terasa Sulit?

- 7 Mei 2024, 08:05 WIB
Ilustrasi memaafkan yang bagi sebagian orang sulit dilakukan.
Ilustrasi memaafkan yang bagi sebagian orang sulit dilakukan. /Freepik/azerbaijan_stockers/

Inti dari memaafkan adalah fokus pada diri sendiri dan hal-hal yang bisa dikendalikan pada saat ini.

Meskipun telah memberikan maaf, dalam beberapa kasus, rekonsiliasi tidak selalu bisa terjadi.

Sebagai manusia, naluri untuk menghindari orang yang tidak bisa dipercaya merupakan hal yang alami.

Ketika seseorang merasa kecewa atau disakiti oleh orang lain, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya.

Oleh karena itu, saat mempertimbangkan untuk memaafkan, hal ini seringkali berlawanan dengan naluri dan insting alami seseorang.

Memaafkan membutuhkan keberanian dan kekuatan yang besar, bukan hanya kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan hati.

Banyak orang yang menganggap menyimpan dendam atau memutus hubungan dengan orang lain sebagai bentuk keberanian.

Namun, sebenarnya, keberanian yang sesungguhnya adalah ketika seseorang mampu memaafkan meskipun merasa rapuh atau tidak kuat. Keberanian untuk memaafkan adalah tanda dari kekuatan yang sejati.

Baca Juga: 5 Tanda Si Dia Merasa Bersalah karena Telah Menyakiti Perasaanmu

Dengan memahami bahwa memaafkan adalah sebuah proses yang kompleks dan memerlukan waktu, diharapkan seseorang bisa melangkah menuju kedamaian hati dan kebebasan dari beban dendam.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Psychology Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah