Facebook Didemo Ratusan Karyawannya, Protes Konten Pro Palestina Dihapus, Desak Audit Pihak Ketiga

- 3 Juni 2021, 15:43 WIB
Logo Facebook
Logo Facebook /Facebook Inc

KABAR BANTEN - Facebook didemo hampir 200 karyawannya, dengan menandatangani surat desakan.

Sekitar 200 karyawan Facebook mendesak para eksekutif perusahaan mengatasi kekhawatiran suara-suara Pro Palestina di situs media sosial.

Surat desakan 200 karyawan itu pertama kali dilaporkan oleh Financial Times (FT), yang isinya mendesak Facebook untuk memastikan konten pro-Palestina tidak dihapus.

 Baca Juga: Jadi Korban Tag Situs Porno di Facebook dari Orang tak Dikenal? Begini Tips Menghindarinya

Karyawan Facebook juga meminta manajemen untuk mengaudit pihak ketiga atas tindakan penegakan hukum di sekitar konten Arab dan Muslim.

Hal itu merujuk postingan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menggambarkan warga sipil Palestina sebagai teroris ke dewan pengawas independennya.

Baca Juga: Ancam Tutup Facebook, Pemerintah Dinilai Gertak Sambal

“Pengguna dan komunitas kami pada umumnya merasa bahwa kami gagal memenuhi janji kami untuk melindungi ekspresi terbuka seputar situasi di Palestina,” demikian laporan Financial Times, seperti dikutip KabarBanten.com dari aljazeera.

Para karyawan juga menyerukan raksasa media sosial itu untuk berkomitmen mempekerjakan lebih banyak talenta Palestina dan mengklarifikasi kebijakannya seputar anti-Semitisme.

Baca Juga: Peluang Besar UKM Dapat Bantuan Facebook Rp 31 Juta, Buruan Daftar

“Kami percaya Facebook dapat dan harus berbuat lebih banyak untuk memahami pengguna kami dan berupaya membangun kembali kepercayaan mereka,” lanjut laporan itu.

Selama konflik Gaza bulan lalu, Facebook melabeli kata-kata yang digunakan oleh pengguna Palestina, seperti 'martir' dan 'perlawanan', sebagai hasutan untuk melakukan kekerasan.

Mereka juga menghapus postingan tentang Masjid Al-Aqsa setelah secara keliru mengaitkan situs suci itu dengan organisasi teroris, menurut laporan media Amerika Serikat.

Financial Times pada hari Minggu, 29 Mei 2021, melaporkan bahwa situs media sosial Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, mengubah algoritmenya untuk menampilkan lebih banyak postingan viral dan terkini.

Baca Juga: Dukung UKM Indonesia, Facebook Gulirkan Bantuan Rp12 Miliar, Ini Syaratnya

Hal itu dilakukan menyusul kekhawatiran bahwa pengguna yang memposting tentang konflik Gaza tidak menjangkau khalayak luas.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x