LEBAK, (KB).- Keberadaan floating air mancur di Balong Ranca Lentah, Rangkasbitung dinilai mubazir. Sebab, air mancur menari yang seharusnya menjadi kebanggan warga Lebak itu, kini sudah tak berfungsi.
Salah seorang aktivis di Lebak, Farid menilai, upaya pemerintah daerah menciptakan destinasi wisata ikonik di Lebak dinilai telah gagal. Sebab, floating air mancur yang seharusnya bisa menjadi andalan wisata, kini sudah tidak bisa difungsikan dengan baik.
"Keberadaan floating air mancur kini tak ubahnya hanya sebatas menjadi barang rongsokan. Karena, saat ini sudah tidak bisa difungsikan," kata Farid, Senin (20/7/2020).
Baca Juga : Floating Air Mancur Balong Ranca Lentah Segera Dibangun
Menurut dia, anggaran yang telah dikucurkan Bank BJB melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 754.500.000 kepada pemerintah daerah cukup besar. Artinya, melihat kondisi floating air mancur seperti itu, pemerintah daerah dinilai hanya menghambur- hamburkan anggaran.
"Anggarannya cukup besar. Katanya keberadaan floating air mancur itu sebagai ikonik wisata. Tetapi, paktanya mubazir seperti itu," katanya.
Baca Juga : Air Mancur Menari Tarik Pengunjung Balong Ranca Lentah
Jika faktanya seperti itu, kata dia, ada baiknya dana CSR sebaiknya dialokasikan untuk sektor rill yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Hal itu, tentu sangat miris, karena faktanya air mancur itu terbengkalai seperti itu.
"Apa manfaatnya?. Melihat dari aspek ikon wisata, faktanya seperti itu. Lebih baiknya ya CSR sebaiknya dialoksikan untuk sektor rill saja," ucapnya.