KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap kemungkinan terjadinya gempa susulan dalam episenter yang sama di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).
Oleh karena itu, masyarakat di Majene dan sekitarnya diimbau untuk menjauhi bangunan. Apakah gempa susulan berpotensi tsunami, Dari analisa BMKG, gempa susulan dimungkinkan lebih kuat dari sebelumnya.
Meski demikian, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami dan hanya merupakan aktifitas patahan lokal atau sehinggagempa bumi dangkal.
Baca Juga: 13 KK Korban Rumah Ambles di Kabupaten Lebak Terima Bantuan, Plt Kepala BPBD: Ini Amanat Bupati
"Kami menganalisisnya masih dimungkinkan adanya gempa susulan yg cukup kuat seperti dini hari. Kami himbau masyarakat dan pemda serta pihak terkait, menghindari dan tetap siaga," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rilisnya yang diunggah di youtube BMKG, Jumat sore, 15 Januari 2021.
Dia mengimbau masyarakat menjauhi bangunan karena khawatir berpotensi gempa susulan cukup kuat."Masih memungkinkan gempa cukup kuat," katanya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, menurut dia, gempa bumi tersebut masih kategori gempa dangkal yang diakibatkan dari aktifitas patahan lokal.
Baca Juga: Kalsel Diterjang Banjir, Ketingian Air hingga 2 Meter, Wasapda!Cuaca Ekstrem Masih Mengancam
"Hasil analisis kami, mekanisme patahan tersebut merupakan pergerakan naik.
Bagaimana dampaknya, kami mencatat guncangan dirasakan Majene atau Mamuju, Guncangan 4-6 MMI atau irasakan banyak orang dan membuat bangunan bisa roboh," ucapnya.
Baca Juga: Airin Rachmi Diany Curhat di Buku Diary, Mengharukan! Ternyata Begini Kisah Perjalanannya
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menelepon Gubernur Sulsel dan memerintahkan BNPB, Mensos, Basarnas, hingga TNI dan Kapolri untuk melakukan tanggap darurat.
Baca Juga: Ditegur Dewan, Subadri Ushuludin Minta Maaf, Pemkot Serang Dianggap tak Hargai Rapat Paripurna DPRD
"Cari korban, dan berikan perawatan.
Saya minta masyarakat untuk tetap tenang, dan mengikuti petunjuk," kata Jokowi, dari youtube Sekretariat Negara***