KABAR BANTEN - Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama BPPT, BNPB, TNI AU, Pemprov DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya terlibat dalam kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Minggu, 21 Februari 2021.
Kegiatan tersebut, dalam rangka mengantisipasi potensi dampak bencana banjir akibat cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek. Kegiatan posko TMC dilakukan secara terpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Tim personil BMKG yang terlibat langsung dalam kegiatan posko tersebut, bertugas memberikan informasi kondisi cuaca terupdate setiap saat yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penyemaian awan.
Kegiatan TMC dilakukan dengan cara melakukan penyemaian garam pada sel-sel awan hujan yang berada di atas Laut Jawa dan Selat Sunda, sehingga diharapakan proses kondensasi dapat berlangsung lebih cepat. Dengan demikian, hujan dapat turun di Laut Jawa dan Selat Sunda sebelum masuk ke daratan.
Baca Juga: Tak Kuat Menanjak, Mobil Boks Hantam Calya Hingga Rusak Berat, Begini Kondisinya
Dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id, BMKG telah mendeteksi adanya pusat tekanan rendah atau Low Pressure Area (LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon.
Bibit siklon tersebut diprediksikan masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat, mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur.