Kemenag dan BWI Sebut Literasi Wakaf di Indonesia Rendah, Ma'ruf Amin Ingin Diigitalisasi, Begini Caranya

- 24 Februari 2021, 22:33 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di ruang kerjanya.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di ruang kerjanya. /Twitter @Kiyai_MarufAmin

KABAR BANTEN - Hasil Survei Indeks Literasi Wakaf 2020 oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menyebutkan literasi wakaf di Indonesia masih dalam kategori rendah. 

Literasi rendah ini berpotensi menurunkan aspek kualitas tata kelola, sehingga banyak ditemukan praktik wakaf dianggap sama dengan donasi biasa.

Melihat data tersebut membuat Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin geram dan sambil memberikan saran. Salah satunya ialah dengan memanfaatkan teknlogi digitalisasi.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Harap BSI dan Wakaf Jadi Solusi Ekonomi Indonesia

"Wakaf masa lalu dilaksanakan melalui aset tetap seperti tanah, agar mudah dijaga, tidak berkurang dan tidak hilang. Kemajuan zaman dengan digitalisasi dan transaksi ekonomi serta sistem keuangan syariah yang terus berkembang, memungkinkan asset wakaf kemudian bisa berbentuk asset bergerak seperti saham, surat berharga, eposito syariah, bahkan juga uang yang bisa disimpan direkening wakaf," tulisnya dalam sosial media Twitter beberapa saat yang lalu. Rabu, 25 Februari 2021.

Maruf menjelaskan, konsepnya tetap sama dari pokoknya tak boleh berkurang sampai tersalurkan hasil pengembanganya.

Baca Juga: Kabar gembira! Siapkan Milenial Sosiopreneur, Tahun ini BSI dan Laznas BSM Umat Buka Beasiswa ISDP

"Aset wakaf berbentuk uang ataupun surat berharga syariah akan dikelola dalam ekosistem keuangan syariah, yaitu lembaga keuangan syariah seperti perbankan syariah dan lembaga

keuangan syariah lainya sebagai pintu pertama penerima wakaf uang dan kemudian menyimpanya dalam rekening wakaf," ujar Ma'ruf.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x