Cegah Banjir Jabodetabek, TNI AU Turun Tangan, Gandeng BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca

- 27 Februari 2021, 12:52 WIB
Tangkapan layar Instagram @puspentni. Tim TNI AU bekerjasama dengan Tim BPPT dan BMKG akan menaburkan  Nacl Powder (Garam) dalam 3 sortie penebaran di awan menggunakan pesawat CN 295 dan pesawat Cassa 212 guna meminamalisir curah hujan yang dapat menyebabkan banjir di Jabotabek.
Tangkapan layar Instagram @puspentni. Tim TNI AU bekerjasama dengan Tim BPPT dan BMKG akan menaburkan Nacl Powder (Garam) dalam 3 sortie penebaran di awan menggunakan pesawat CN 295 dan pesawat Cassa 212 guna meminamalisir curah hujan yang dapat menyebabkan banjir di Jabotabek. /Instagram @puspentni

KABAR BANTEN - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan operasi penyemaian Nacl Powder (Garam) melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Modifikasi Cuaca tersebut dilakukan guna meminimalisir dan mengurangi intensitas curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Operasi penyemaian NaCl Powder (Garam) melalui Teknologi Modifikasi Cuaca oleh TNI AU dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah memasuki hari keenam.

Baca Juga: Pemprov Angkat Jubir Gubernur Banten dan Wakil Gubernur, Siapa Dia? Apa Tugas Serta Fungsinya? Ini Jawabannya

Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), Jon Arifian mengatakan, penyemaian garam dilakukan sejak hari minggu tanggal 21 Februari 2021 sampai hari ini, 26 Februari 2021 dengan total penggunaan bahan semai hingga 22.000 (22 ton) Kilogram Nacl Powder (Garam) yang ditebarkan di wilayah pantai Timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon sampai ke perairan Selatan Provinsi Banten.

"Curah hujan yang terjadi setelah tanggal 20 hingga saat ini kita lihat berkurang drastis," katanya, dikutip KabarBanten.com dari akun Instagram @puspentni, Jumat, 26 Februari 2021.

Baca Juga: Buka Pertemuan Forum Rektor Wilayah Barat di Untirta, Ini Yang Diharapkan Gubernur Banten

Namun, diungkapkan Jon Arifian, perlu diingat bahwa kondisi parameter cuaca saat ini menunjukkan perbedaan periode sebelum tanggal 19 dan tanggal 20. 

"Upaya yang kita lakukan dengan TMC ini lebih optimal dengan jumlah awan terbentuk juga berkurang" katanya.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @puspentni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x