KABAR BANTEN - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fahri Hamzah turut bicara soal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang berujung kisruh.
Fahri Hamzah menyurakan aspirasinya belakang ini melalui cuitan via Twitter pribadinya, walaupun sempat vakum tak ikut komentar kejadian di Indonesia sebelumnya. Namun, pernyataannya kali ini membuat respon warganet cukup banyak.
Kali ini ia angkat suara pada kasus kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dilakukan oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merupakan hal biasa.
Baca Juga: SBY Ingatkan Kepengurusan Bisa Diacak-acak, Bagaimana Nasib Kader Demokrat di Pilgub Banten?
"Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, 'kami diurus siapa?'," ujarnya kode membela rakyat dalam akun @fahrihamzah.
Fahri Hamzah pun memprediksi bahwa insiden kudeta kepempinan di Partai Demokrat itu akan diakhiri juga oleh tindak kudeta lainnya.
"Kudeta biasanya berakhir kudeta," ucapnya pada 7 Maret 2021.
Fahri Hamzah juga mengatakan agar kasus Partai Demokrat hari ini tidak menjadi banyak wajah yang dibalut paham feodalisme mengatasnamakan rakyat.
"Kezaliman itu punya banyak wajah, tapi semuanya diternak oleh feodalisme yang kemudian merampas hak kita untuk mengajukan pertanyaan. Mereka mengatur semua yg mereka mau, tanpa malu, #MelawanLupa," katanya.