Gempa Malang di Zona Megathrust, Memiliki Spektrum Guncangan Luas, Daryono: Kita Patut Waspada

- 10 April 2021, 20:36 WIB
Tiga segmentasi meghatrust di Selatan Jawa
Tiga segmentasi meghatrust di Selatan Jawa /Twitter @DaryonoBMKG

 

KABAR BANTEN -  Kejadian gempa Malang 6,7  magnitudo dan memiliki magnitudo terkoreksi, Mw 6,1. Episenter gempa bumi ini berada di koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT

Episenter gempa bumi ini berada di koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT. Tepatnya pusat gempa bumi ada di laut pada jarak 96 km ke arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa Malang yang destruktif merupakan alarm ancaman sumber gempa subduksi lempeng Selatan Jawa, yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar.

Baca Juga: Innalillahi… 6 Warga Meninggal Dunia, Dampak Gempa Bumi Magnitudo 6,1 Malang

Untuk diketahui, Samudra Hindia Selatan Jawa terdapat 3 segmentasi megathrust seperti yang disebutkan dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017.

Tiga segmentasi meghatrust itu yaitu Segmen Jawa Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Segmen Banten-Selat Sunda. Ketiga segmen megathrust ini memiliki magnitudo tertarget M 8,7. 

Baca Juga: Peduli Bencana NTT, Ormawa UIN SMH Banten Galang Dana dengan Live Musik

"Kita patut waspada," kata Daryono, dalam akun Twitter pribadinya @DaryonoBMKG.

Berdasarkan Hasil monitoring BMKG hingga Sabtu sore, 10 April 2021 telah terjadi 3 kali gempa gempa susulan (aftershock).

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Selatan Jawa, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Namun, kekuatannya kecil kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Daryono mengatakan, gempa ini memiliki spektrum guncangan yang luas yang dirasakan hingga daerah Banjarnegara di barat dan Bali di timur.

"Adanya spektrum guncangan yang luas ini berkaitan dengan hiposenter gempanya yang cukup dalam," katanya.

Baca Juga: Aktivitas Gempa di Wilayah Ini Meningkat, BMKG: Mitigasi Tsunami Perlu Ditingkatkan

Mekanisme sumber gempa ini, kata dia, berupa pergerakan sesar naik (thrust fault). 

Sesar naik, jelas dia, sebenarnya sensitif terhadap potensi tsunami. Namun, patut disyukuri bahwa gempa ini di kedalaman menengah dengan M 6,1.

Baca Juga: Di Atas Magnitudo 7 Tiga Kali Guncang Selandia Baru, Waspada! Kekuatan Gempa di Indonesia juga Meningkat

"Sehingga tidak cukup kuat untuk mengganggu kolom air laut, sehingga tidak potensi tsunami," ujarnya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x