KABAR BANTEN - Lempeng Indo-Australia tabrak Lempeng Sunda secara konsisten dengan kecepatan 5-6 cm per tahun.
Hal itu terjadi karena Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup kedalam Lempeng Eurasia, yang di dalamnya adalah Lempeng Sunda.
Dikutip KabarBanten.com dari balai3.denpasar.bmkg.go.id, jika lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia terdapat dua bertemu kemungkinan terjadi.
BMKG menyebut meduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser.
Namun pada umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia. Namun, terukur sebesar 0-15 cm per tahun.
Akan tetapi, kadang-kadang gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi.
Pengumpulan energi itu berlangsung terus, sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut.
Akibatnya, terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.