Nyawa Rakyat Indonesia Jadi Taruhan, Gempa Bumi dan Tsunami tak Bisa Dihindari, Ini yang Dilakukan BMKG

- 10 Juli 2021, 16:09 WIB
Ilustrasi gempa bumi dan tsunami
Ilustrasi gempa bumi dan tsunami /Pixabay/Kellepics//

KABAR BANTEN – Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa mitigasi terintegrasi perlu diterapkan guna meminamilisir resiko bencana gempa bumi dan tsunami serta bencana lainnya.

Ia mengatakan, bencana alam yang bersumber dari geologi dan vulkanologi seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, dan lain sebagainya, merupakan peristiwa yang tidak bisa dihindari.

Hal tersebut disampaikan Dwikorita dalam kegiatan Forum Grup Discusion (FGD) yang berlangsung Jumat, 25 Juni 2021, yang bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi terkini pengetahuan tentang ancaman gempa bumi dan tsunami di Indonesia terutama dari sumber non tipikal.

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk memberikan gambaran kemampuan BMKG dan instansi lain dalam upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Indonesia Dalam Ancaman Varian Delta, 11 Daerah Luar Pulau Jawa Diminta Bersiap, Ini Bahaya Corona dari India

Dwikorita menjelaskan, kondisi wilayah Indonesia rawan bencana karena sebagian besarnya terdapat patahan-patahan lempeng bumi. Namun demikian, risiko dari bencana yang akan terjadi bisa diminimalisir dengan deteksi dini.

“Indonesia punya sejarah panjang kebencanaan. Mayoritas wilayah Indonesia merupakan daerah yang rawan akan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Maka dari itu upaya mitigasi terintegrasi perlu diterapkan. Jangan sampai kita masih gagap,” ujar Dwikorita dikutip Kabar-Banten.com dari laman bmkg.go.id.

Baca Juga: Ramalan Denny Darko Terbukti, Italia Juara Euro 2020, Menang Dramatis dari Inggris

Ia menegaskan, Peraturan Presiden (Perpres) No. 93 tahun 2019 tentang penguatan dan pengembangan sistem informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami harus diimplementasikan secara nyata.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x