Ungkap 3 Konsekuensi Stunting, Kepala BKKBN: Lakukan Pencegahan, 4 Hal Harus Dilakukan 3 Bulan Sebelum Nikah

- 18 Juli 2022, 19:10 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengungkap 3 konsekuensi stunting dan menyebut upaya pencegahan yang dilakukan 3 bulan sebelum nikah.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengungkap 3 konsekuensi stunting dan menyebut upaya pencegahan yang dilakukan 3 bulan sebelum nikah. /Tangkapan layar /YouTube Pikiran Rakyat

KABAR BANTEN – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo Sp.Og (K) menyampaikan bahwa stunting memiliki 3 konsekuensi yakni, pertama, postur tubuh jelas pendek.

“Stunting pasti pendek, pendek belum tentu stunting,” ujarnya.

Kedua, pendek, kemampuan intelektualnya kurang atau perkembangannya tidak optimal.

Ketiga, prospek di hari tua (usia 40 tahun ke atas) mudah sakit-sakitan.

“Kesimpulannya, stunting tidak produktif sehingga menjadi beban. Bukan menjadi modal untuk pembangunan,” ujar Hasto Wardoyo dalam acara ‘Klarifikasi’ bertajuk 'Nikah Muda Bikin Anak Stunting' yang digelar Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) secara daring dan ditayangkan melalui YouTube Pikiran Rakyat, Senin 18 Juli 2022.

Baca Juga: Harganas 2022 Tingkat Provinsi Banten, Keluarga Berperan Penting dalam Percepatan Penurunan Stunting

Hasto menyampaikan, banyak orang pendek, tetapi tidak memiliki ciri kemampuan intelektualnya rendah hingga sakit-sakitan atau stunting.

WHO, kata dia, telah membuat batasan yang sifatnya tolerable. Sementara di Indonesia stunting sebesar 24,4 persen.

“Jadi masih bisa ditoleransi apabila stuntingnya itu tidak lebih dari 20 persen. Sehingga kalau kita targetkan sebesar 14 persen di tahun 2024 sudah luar biasa. Karena ini stunted-nya bukan dari kompleks sindrom dari stunting,” ujar Hasto.   

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah