KABAR BANTEN- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap tantangan eksternal yang saat ini dihadapi Indonesia, yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
Sri Mulyani menyebut tantangan ekseternal yang dihadapi Indonesia yang dapat memmpengaruhi peerekonomian nasional tersebut tak hanya pandemi Covid-19 yang belum selesai.
Selain itu, kata Sri Mulyani, saat ini Indonesia menghadapi tantangan eksternal seperti perang Rusia-Ukraina an perlambatan ekonomi negara maju yaitu Amerika Serikat dan China.
Kedua neagra tersebut, kata Sri Mulyani, merupakan negara-negara tujuan ekpso Indonesia selain Eropa.
Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Inovasi Digital Kunci Pertumbuhan Ekonomi yang Tangguh
Jadi, kalau mereka melemah, permintaan ekspor turun dan harga komoditas turun," kata Sri Mulyani.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2022 mencapai US$141,07 miliar atau naik 37,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$133,31 miliar atau naik 37,33 persen.
Namun menurut Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, perekonomian Indonesia masih ditopang konsumsi dalam negeri yang kuat.
“Indonesia ekonominya cenderung tidak terlalu open. Sekitar 50% lebih ekonomi indonesia ditopang konsumsi dalam negeri. Jadi dampaknya harusnya tidak signifikan ya,” katanya.