Mengenal Tingkatan Pramuka dan Istilah Yang Sering Digunakan dalam Kepramukaan di Indonesia

- 14 Agustus 2022, 17:06 WIB
Ilustrasi sejumlah anak pramuka memberi hormat terkait tingkatan Pramuka di Indonesia.
Ilustrasi sejumlah anak pramuka memberi hormat terkait tingkatan Pramuka di Indonesia. /Tangkapan Layar/Instagram @satupramuka

Sementara pada tingkat SLTA, bernama Ambalan. Ambalan ini biasanya diambil dari nama tokoh pahlawan lokal setempat. Misalnya Ambalan Jaka Sembung untuk putra dan putri Bajing Ireng.

Pada tingkatan kepengurusan, di awali dari Ranting, atau Kecamatan, yang disebut Kwartir Ranting atau Kwarran. Untuk pembimbing disebut dengan Majelis Pembimbing Ranting atau Mabiran.

Dari Kwarran, kemudian berlanjut kepada Kwarcab, atau Kwartir Cabang. Dimana Kwarcab berada pada Kabupaten atau Kota. Untuk pembimbing disebut juga dengan Majelis Pembimbing Cabang atau Mabicab.

Dari Kwarcab, naik tingkat daerah, atau disebut Kwartir Daerah atau Kwarda. Untuk pembimbing disebut dengan Majelis Pembimbing Daerah atau Mabida.

Baca Juga: Dasa Dharma Pramuka, 10 Sikap yang Harus Dimiliki Anggota Pramuka, Apa Saja? Berikut Penjelasannya

Setelah Kwarda, tingkatan yang paling akhir adalah Kwarnas yang biasa disebut, Kwartir Nasional. Dan Majelis Pembimbing Nasional disebut dengan Mabinas.

Istilah kegiatan yang sering digunakan dalam kepramukaan, tergantung dari kreatifitas daerahnya masing-masing.

Umumnya istilah tersebut sering popular dan tidak asing ditelinga bagi anggota Pramuka. Berikut beberapa istilah kegiatan kepramukaan.

Perjusami, artinya adalah Perkemahan Jumat,Sabtu dan Minggu.

Persami, artinya adalah Perkemahan Sabtu dan Minggu.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah