KABAR BANTEN-Infeksi HIV AIDS masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional. Kasus HIV dikawasan Asia Tenggara menyumbang 10% dari total beban HIV di seluruh dunia.
Penting bagi kita semua untuk mewaspadai bahaya terjadinya penularan HIV AIDS, infeksi HIV tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan bagi orang yang terinfeksi, tetapi juga bagi masyarakat.
Permasalahan bahkan bisa meluas hingga masalah, ekonomi dan budaya. Selain itu karena kurangnya edukasi, masih banyak yang menganggap bahwa HIV AIDS bisa menular hanya karena bersentuhan dengan pengidapnya.
Ketidaktahuan tentang HIV AIDS terlebih pada ketidakpahaman cara penularan, menciptakan stigma negatif terhadap penyakit tersebut yang kemudian menghasilkan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).
Dikutip Kabar Banten dari postingan akun Instagram @kemenkes_ri berikut proses penularan HIV yang harus diwaspadai dan penanggulangan HIV AIDS di Indonesia.
1. Penularan HIV dapat terjadi dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dikandungnya selama kehamilan, saat melahirkan atau pada saat menyusui.
2. Berhubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi HIV. Resiko penularan semakin besar bila sering berganti pasangan atau melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan.
3. Hiv juga dapat ditularkan melalui penggunaan bersama alat suntik, alat tindik, dan alat tata yang terkontaminasi HIV.
Orang dengan HIV (ODHIV) sampai saat ini masih mengalami stigma negatif, baik oleh dirinya sendiri (selfstigma), keluarga dan masyarakat umum.
Stigma (ciri negatif yang menempel pada seseorang) umumnya terjadi karena kurangnya pengetahuan dan adanya pemahaman yang keliru terhadap HIV dan AIDS.