Network
KABAR BANTEN - Nasi Boran merupakan salah satu makanan khas Lamongan selain Soto Lamongan.
Nasi Boran sering dijumpai saat pagi hari dan dijadikan sarapan. Namun tak sedikit penjual Nasi Boran yang menjajakan makanan tersebut pada malam hari.
Uniknya Nasi Boran ini hanya ada di Lamongan kota dan sekitarnya saja. Sehingga siapapun yang ingin makan nasi boran harus pergi ke daerah Lamongan kota, stasiun kereta api dan Plaza Lamongan.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari Lamongantourism, berikut sejarah Nasi Boran serta apa saja keunikan Nasi Boran.
Kata Boran berasal dari tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu yang digendong dengan selendang di punggung sang penjual.
Nasi Boran muncul sekitar tahun 1945 hingga 1950-an. Saat itu Nasi Boran hanya dibuat untuk upacara desa atau hajatan. Kemudian nasi boranan berkembang dan dijajakan secara turun temurun.
Uniknya penjual Nasi Boran adalah anak dari penjual nasi boranan sebelumnya. Bahkan tradisi berjualanan nasi boranan berlangsung hingga generasi ketiga hingga keempat.
Awalnya para penjual berjalan kaki menjajakan nasi dan lauk pauk serta peralatan dagangan yang digendong. Mereka berjualan antar desa dan berhenti di teras-teras rumah warga.
