Aktivitas Kawah Gunung Bromo Meningkat, Disebut Ada Potensi Bahaya, Begini Imbauan PVMBG

- 4 Februari 2023, 15:15 WIB
Potret Gunung Bromo. PVMBG beri imbauan kepada wisatawan dan masyarakat terkait meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo Jawa Timur, Sabtu 4 Februari 2023.
Potret Gunung Bromo. PVMBG beri imbauan kepada wisatawan dan masyarakat terkait meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo Jawa Timur, Sabtu 4 Februari 2023. /Unsplash/

KABAR BANTEN - Aktivitas kawah Gunung Bromo Jawa Timur mengalami peningkatan. Saat ini, salah satu gunung api di Indonesia tersebut berstatus waspada.

Terkait meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo Jawa Timur tersebut, PVMBG menyampaikan sejumlah imbauan untuk wisatawan dan masyarakat.

Dilansir Kabar Banten dari laman magma.esdm.go.id, Sabtu 4 Februari 2023, aktivitas kawah Gunung Bromo dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Bromo yang berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.

PVMBG menyampaikan perkembangan terakhir aktivitas Kawah Gunung Bromo hingga tanggal 4 Februari 2023 pukul 08.00 WIB.

Aktivitas Kawah Gunung Bromo 

 

1. Terjadi peningkatan aktivitas kawah Gunung Bromo berupa teramatinya sinar api dari dalam kawah Gunung Bromo berdasarkan pengamatan visual pada tanggal 3 Februari 2023 pukul 21.14 WIB. 

Bau belerang tercium kuat dari bibir kawah dan terdengar suara gemuruh. Asap kawah dalam 1 minggu terakhir teramati berwarna putih tipis hingga tebal dengan ketingian 50-900 meter dari puncak. Vegetasi pada dinding kaldera sebelah timur berwarna kuning dan mengering akibat paparan asap kawah Gunung Bromo.

2. Pengamatan kegempaan menunjukkan masih terekamnya tremor menerus dengan amplitudo 0.5 – 1 mm (dominan 0.5 mm) yang disertai pula terekamnya  Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal. Hal ini menunjukkan adanya proses fluktuasi tekanan di dalam tubuh Gunung Bromo yang disertai oleh aliran fluida ke permukaan.

3. Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas kawah Gunung Bromo adalah terjadinya erupsi freatik ataupun magmatik dengan sebaran material erupsi berupa abu dan lontaran batu (pijar) yang dapat mencapai radius 1 km dari pusat kawah, serta keluarnya gas-gas berbahaya bagi kehidupan.  

 

Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh, PVMBG menyampaikan bahwa tingkat aktivitas Gunung Bromo pada tanggal 4 Februari 2023 pukul 08.00 WIB masih pada Level II (Waspada) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini sebagai berikut :

1. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung atau wisatawan atau pendaki tidak memasuki areal kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

2. Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

3. Pemerintah Daerah, BPBD di Kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat).

4. Masyarakat dapat memantau Informasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Bromo dan gunung api lainnya di Indonesia melalui aplikasi Magma Indonesia atau pada laman magma.esdm.go.id.

PVMBG mengungkapkan, tingkat aktivitas Gunung Bromo dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.

Demikian informasi dan imbauan PVMBG untuk wisatawan dan masyarakat terkait meningkatnya aktivitas Gunung Bromo Jawa Timur, Sabtu 4 Februari 2023.

 

Diketahui, Gunung Bromo merupakan gunung api kerucut cinder yang berada dalam kaldera Tengger dengan ketinggian mencapai 2329 mdpl.

Secara administratif Gunung Bromo termasuk  dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. 

Karakter erupsi Gunung Bromo berupa erupsi eksplosif dan efusif dari kawah pusat. Erupsi tersebut mengeluarkan abu, pasir, lapilli dan terkadang melontarkan lava pijar dan bom vulkanik.

Erupsi Gunung Bromo Jawa Timur terakhir terjadi pada bulan Juli 2019 berupa erupsi freatik yang tanpa didahului oleh peningkatan kegempaan yang signifikan.***

 

 

Editor: Kasiridho

Sumber: magma.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah