mendadak terasa: betapa sengit cahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langit
menyisih awan hari ini; di bumi meriap sepi yang purba;
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata, suatu pagi di sayap kupu-kupu, di sayap warna
swara burung di ranting-ranting cuaca, bulu-bulu cahaya: betapa parah cinta Kita mabuk berjalan, di antara jerit bunga-bunga rekah
3. LIRIK UNTUK IMPROVISASI JAZZ
"Sayangku yang jauh, entah kali
telah kukelilingi taman kota ini; telah tergolek di atas rumput, sobekan- sobekan kertas, embun, pecahan botol; telah sinar bintang-bintang dan angin yang panjang nafasnya; aku tak pernah tidur, menunggumu. Si Tua, yang suka lewat sambil meludah dan menanyakan waktu itu, selalu mengatakan kau tak pernah mengingkari janjimu; tapi anjing kampung yang matanya selalu mengantuk itu tak pernah menyahut siulanku!"
la merasa seperti menyusuri lingkaran tak menemukan bangku panjang.
4. BUNGA 2
mawar itu tersirap dan hampir berkata jangan ketika pemilik taman memetiknya hari ini; tak ada alasan kenapa ia ingin berkata jangan sebab toh wanita itu tak mengenal isaratnya -- tak ada alasan untuk memahami kenapa wanita yang selama ini rajin menyiraminya dan selalu menatapnya dengan pandangan cinta itu kini wajahnya anggun dan dingin, menanggalkan kelopaknya selembar demi selembar dan membiarkannya berjatuhan menjelma pendar-pendar di permukaan kolam