Fakta Sejarah Masyarakat, Suku dan Alam Budaya Aceh, Tempat Para Srikandi Tangguh Pahlawan Kemerdekaan

- 1 April 2023, 19:56 WIB
Fakta Sejarah Masyarakat, Suku dan Alam Budaya Aceh, Tempat Para Srikandi Tangguh Pahlawan Kemerdekaan
Fakta Sejarah Masyarakat, Suku dan Alam Budaya Aceh, Tempat Para Srikandi Tangguh Pahlawan Kemerdekaan /Tangkapan layar YouTube /Daftar Populer


Dimasa pendudukan Belanda maupun Jepang, Aceh ini dikenal sangat getol dan garang melawan kolonialisme. Namun, buku berjudul Aceh dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki, sejak kemerdekaan di bawah Soeharto, Aceh menerima 1% dari anggaran pendapatan nasional.

Padahal kontribusi Aceh 14 %dari jadi pendapatan nasional. Sebagian besar hasil kekayaan Aceh justru diambil oleh Jakarta.

Meningkatnya produksi minyak hingga tahun 80-an tidak serta merta membawa hidup orang Aceh lebih baik. Apalagi di tingkat pemerintahan didominasi oleh orang Jawa.

Inilah yang memicu lahirnya gerakan aceh merdeka pimpinan Hasan Tiro sejak 4 Desember 1976. Pemerintah Orde Baru merespon ini dengan keras pada tahun 1990 Aceh ditetapkan sebagai Daerah Operasional Militer atau DOM, yang berakhir oada tahun 1998. Seiring tumbangnya Soeharto, hingga akhirnya tsunami besar menyapu Aceh di tahun 2004.

Hal ini melemahkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), kemudian bergulirlah perundingan tahun 2005, yang menghasilkan kesepakatan damai di Helsinky. Sayap militer GAM dibubarkan dan sejata dilucuti, lalu hasil yang paling kentara saat ini adalah berdirinya partai-partai lokal Aceh yang berisi elit GAM dan mantan kombatan. Mereka mengubah haluan perjuangan, dengan menempuh jalur demokrasi ala Indonesia.

Menurut legenda Aceh, ada beberapa suku yang mendiami daerah ini. Pertama ada Suku Mante yang diduga masih berkerabat dengan Batak Gayo, dan Alas. Lalu yang kedua, ada Suku Lanun yang dikenal sebagai bajak laut paling ditakuti di perairan Asia Tenggara berasal dari Filipina dan juga disebut masih berkerabat dengan Suku Semang yang juga awalnya mendiami Aceh.

Suku pemburu nomaden yang lebih awal dan lama menduduki daerah Semenanjung Malaya. Namun, keberadaan Suku Mante belum ada bukti ilmiahnya untuk memastikannya.

Meski samar-samar, ada yang menganggap mereka ini sudah punah setelah bercampur dengan suku bangsa pendatang lainnya. Seperti pada masa redupnya Kerajaan Sriwijaya, Suku Melayu mulai berpindah ke Aceh, mendiami lembah, dan Sungai Tamiang yang subur, sehingga dinamakan suku Tamiang. Suku Minang ikut bermigrasi juga menempati daerah subur dengan membuka ladang dan berdagang.

Suku-suku inilah yang kemudian berkembang mengutip Historia, penjelajah Perancis yang datang pada tahun 1602, bahwa orang-orang Aceh menutupi kemaluannya dengan semacam ikat pinggang yang dililitkan.

Namun semuanya berubah seiring masuknya banyak budaya, yang kemudian lebih banyak dipengaruhi orang Minang dan ajaran Islam.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Youtube Daftar Popular


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x