Network
KABAR BANTEN – Kabar gembira datang dari Lampung, di mana seekor bayi badak Sumatera lahir di sebuah kawasan konservasi
Seekor bayi badak Sumatera yang lahir di sebuah kawasan konservasi ini merupakan jenis badak terancam punah.
Dimana bayi badak Sumatera yang lahir di sebuah kawasan konservasi belum memiliki nama dan lahir di Pusat Pelestarian Badak Sumatera (Sumatran Rhino Sanctuary/SRS) di Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung.
Badak Sumatera, yang merupakan salah satu dari lima spesies badak yang masih ada di dunia, memiliki ciri khas sebagai badak terkecil dan berbulu lebat.
Mengutip dari Reuters, berat bayi badak ini sekitar 27 kilogram dan dilahirkan pada hari Sabtu lalu. Sebagai tanda kekuatannya, bayi ini dapat berdiri hanya dalam waktu sekitar 45 menit setelah kelahirannya.
Bahkan pada hari berikutnya, ia sudah mulai berjalan-jalan di hutan, demikian keterangan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Induknya, Ratu, yang berusia 22 tahun, dinyatakan dalam kondisi sehat. Ratu adalah penduduk asli Lampung, sementara pasangannya, Andalas, berusia 23 tahun dan dulunya lahir di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat, tetapi kini telah dipindahkan ke taman yang sama dengan Ratu.
Pasangan ini sebelumnya telah memiliki anak bernama Delilah pada tahun 2016 dan Andatu pada tahun 2021.
"Ini adalah berita bahagia, bukan hanya untuk Indonesia, tetapi untuk seluruh dunia," ujar Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, dalam keterangannya.
Menurut penilaian pemerintah Indonesia tahun 2019, hanya tersisa sekitar 80 badak Sumatera di dunia.
Hewan mamalia ini, Dicerorhinus sumatrensis, adalah satu-satunya badak Asia yang memiliki dua tanduk dan dapat tumbuh hingga 1,5 meter tingginya, dengan berat mencapai 500 kg hingga 960 kg.
Kelahiran bayi badak ini merupakan tonggak penting dalam upaya pelestarian spesies yang terancam punah ini.
Langkah-langkah untuk melindungi dan melestarikan badak Sumatera ini sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Kelahiran bayi badak ini memberikan harapan baru bagi masa depan badak Sumatera di alam liar dan mengingatkan kita akan urgensi pelestarian satwa-satwa langka di dunia.
Semoga langkah-langkah berikutnya dapat memastikan kelangsungan hidup spesies yang begitu berharga ini.***
