Rancaekek Bandung Dilanda Tornado? Simak Dulu Penjelasan BMKG

- 23 Februari 2024, 06:05 WIB
Ilustrasi angin tornado yang melanda Rancaekek Bandung.
Ilustrasi angin tornado yang melanda Rancaekek Bandung. /Pixabay/willgard/

KABAR BANTEN - Pada 21 Februari 2024, ramai unggahan netizen di media sosial Instagram dan x (Twitter) terkait badai angin mirip tornado yang melanda Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.

Dalam video yang beredar tampak pusaran angin identik dengan tornado tersebut cukup besar hingga dapat menumbangkan pohon dipinggir jalan dalam waktu sepersekian detik.

Netizen menduga angin badai tersebut sebagai tornado karena melihat dari besar dan dahsyatnya efek angin tersebut.

Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang, 3 Rumah di Kabupaten Pandeglang Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Disisi lain, banyak netizen bertanya-tanya, apakah negara dengan iklim tropis seperti Indonesia bisa dilanda Tornado?

Mengingat angin tornado lebih sering dikaitkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat terutama di wilayah Midwest yang terkenal sebagai "Alley Tornado."

Dikutip Kabar Banten dalam situs BMKG, berikut adalah penjelasannya.

Sebelum membahas potensi keberadaan tornado di Indonesia, penting untuk memahami apa sebenarnya tornado.

Tornado adalah fenomena meteorologis yang ditandai oleh angin kencang berputar yang membentuk kolom udara yang menyentuh permukaan bumi.

Biasanya terkait dengan badai petir, tornado dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur.

Indonesia memiliki karakteristik geografis yang sangat berbeda dengan daerah-daerah di Amerika Serikat yang sering dilanda tornado.

Tornado cenderung terjadi di daerah dengan topografi datar, yang memberikan lahan yang luas untuk kolom udara berputar.

Sementara itu, Indonesia terdiri dari kepulauan dengan perbukitan dan gunung yang signifikan.

Meskipun ini tidak mengecualikan kemungkinan tornado sepenuhnya, faktor-faktor ini membuatnya kurang umum.

Secara historis, tornado di Indonesia tercatat sangat jarang.

Namun, dengan perubahan iklim global, para ilmuwan mengamati perubahan pola cuaca yang dapat memengaruhi sejumlah aspek, termasuk frekuensi kejadian ekstrem seperti tornado.

Meskipun demikian, tingkat keparahan dan kemungkinan tornado di Indonesia tetap menjadi subjek perdebatan.

Perubahan iklim telah menjadi topik utama dalam beberapa tahun terakhir, dan dampaknya tidak hanya terbatas pada kenaikan suhu global.

Perubahan iklim juga dapat memengaruhi pola cuaca lokal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan kejadian ekstrem, meskipun hal ini tidak dapat dihubungkan langsung dengan keberadaan tornado.

Meskipun Indonesia tidak mengalami tornado secara reguler, penting untuk masyarakat tetap waspada terhadap bencana alam lainnya seperti gempa bumi, letusan gunung, dan banjir.

Langkah-langkah pencegahan dan persiapan seperti menyusun rencana evakuasi, membentuk tim tanggap darurat, dan menyediakan perlengkapan darurat dapat membantu mengurangi risiko dan merespons dengan cepat ketika bencana melanda.

Baca Juga: Banjir di Kota Serang, Berikut Ini Analisis BMKG

Meskipun kemungkinan Indonesia mengalami tornado masih menjadi subjek riset dan diskusi, penting untuk masyarakat memahami risiko dan dampak bencana alam lainnya yang lebih umum terjadi.

Keberagaman geografis dan faktor-faktor lokal dapat mengurangi kemungkinan tornado, tetapi kesadaran dan kesiapan tetap menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah