Network
“Karena itu juga saya menjadi mandiri. Di saat teman-teman lain ditemani latihan oleh orang tua mereka, saya tidak,” sambung Witan Sulaeman.
Ia mengatakan, sekolah sepak bola pertamanya adalah SSB Galara di tahun 2013 hingga 2015 dan melanjutkan sekolah sekaligus menerima pelajaran sepak bola di SKO Ragunan dari tahun 2016 hingga 2019.
Kemudian, kata dia, dirinya memulai karir sepak bola professionalnya saat menandatangani kontrak bersama klub Liga 2 Indonesia PSIM Yogyakarta dari tahun 2019 hingga 2020.
“Tahun 2020 agen saya menawarkan untuk bermain di salah satu klub Serbia FK Radnik Surdulica,” ujar Witan Sulaeman.
Ia pun bergabung di sana bulan Februari 2020 dengan jangka waktu kontrak tiga setengah tahun. Namun, karena pandemi Covid-19, selama dua setengah bulan, ia kembali ke Indonesia.
Witan Sulaeman baru mendapatkan debut profesionalnya bersama FK Radnik Surdulica pada tanggal 14 Juni 2020. Sebagai pemain cadangan, ia bermain menggantikan Bogdan Stamenkovic saaat laga melawan Radnicki Nis.
“Tentu senang dengan pengalaman bermain pertama kali saat itu di Radnik, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar Witan Sulaeman.
Untuk karir di Timnas Indonesia, Witan Sulaeman mengungkapkan, bahwa dirinya pernah ikut pemusatan latihan dan seleksi Timnas Indonesia U-16 pada masa pelatih Fakhri Husaini.
“Sayang, saat itu PSSI di suspend oleh FIFA, sehingga tim dibubarkan, tidak diteruskan, karena tak bisa mengikuti ajang internasional apapun,” ujarnya.
