Network
KABAR BANTEN - Striker pelapis kedua Liverpool, Divock Origi selangkah lagi bakal bergabung salah satu klub raksasa Italia, AC Milan.
Ya, kali ini Divock Origi akan mencoba peruntungannya di Serie A bersama AC Milan setelah 8 musim di Liverpool.
Entah alasan apa yang membuat Divock Origi memberanikan diri untuk bermain di Serie A bersama AC Milan, namun ia tampak bahagia di Liverpool.
Baca Juga: Salernitana Vs AC Milan, Pemuncak Klasemen Ditahan Imbang Oleh Tim Juri Kunci Serie A
Dilansir Kabar Banten dari Football Italia, striker Liverpool, Divock Origi, telah menyetujui kontrak tiga tahun dengan AC Milan.
Bergabung sebagai agen bebas, pemain depan berusia 27 tahun itu pekan depan kontraknya dengan Liverpool akan berakhir pada 30 Juni 2022.
Kabarnya, negosiasi hari ini telah mencapai kesimpulan dan persyaratan disepakati antara agen Divock Origi dengan pihak klub Rossoneri, julukan AC Milan.
Divock Origi diprediksi akan menandatangani kontrak tiga tahun bersama AC Milan usai kontraknya dengan Liverpool berakhir.
Ia dihargai senilai sekitar €3,5 juta per musim oleh AC Milan, juga akan ada opsi untuk memperpanjang untuk tahun keempat.
Bahkan, AC Milan rela tidak memotong gaji Divock Origi dibandingkan dengan €4m per musim yang ia dapatkan saat ini di Liverpool.
Kendati demikian, AC Milan tetap meminta proposal awal pada negoisasi Divock Origi senilai €3m untuk mencapai kesepakatan.
Diketahui sebelumnya, pemain internasional Belgia itu telah berada di Anfield sejak 2014, meskipun Divock Origi sempat dipinjamkan ke Lille dan Wolfsburg.
Sejauh musim ini, Divock Origi telah mencetak lima gol dan menyumbangkan tiga assist bersama Liverpool.
Meski hanya bermain selama 533 menit dalam 14 pertandingan kompetitif, Divock Origi sangat berperan penting bagi Liverpool.
Bisa dibilang, dari lima gol dan tiga assist yang diberikan Divock Origi merupakan kunci sukses kemenangan Liverpool.
Baca Juga: Ukir Sejarah, Pesepakbola Putri Indonesia Direkrut Klub Italia, Roma CF
Mungkin itulah alasan AC Milan memboyong Divock Origi untuk mencari pengganti striker-striker mereka yang sulit memberikan kontribusi.
Padahal, AC Milan diingatkan akan kebutuhan posisi gelandang dan sayap, bukan penyerang yang sudah banyak memiliki opsi pemain mereka.
Dengan datangnya Divock Origi dari Liverpool, apakah keberuntungannya bisa membawa AC Milan meraih hasil positif di Serie A?***
