Beberapa pengunjung lainnya, mengaku sengaja ingin hiking. Dari lereng bukit menuju pucak, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan ditempuh berjalan kaki. Mereka mengaku perjalanan yang cukup lelah itu tertebus jika sampai di puncak dan menatap perairan selat sunda, dan pesisir laut yang indah dan menawan dari atas bukit.
Bagi warga lokal, keberadaan wisata alam di wilayah Suralaya ini, juga menjadi ladang rezeki. Salimin, warga yang menyediakan tempat parkir kendaraan di lereng bukit ini mengaku mendapat rezeki dari banyaknya warga berwisata di akhir pekan. Meski selama pandemi corona ini pengunjungnya terbatas, tetapi ada saja wisatawan yang bertandang. “Alhamdulillah rejeki mah ada aja,” jelasnya singkat.
Dikembangkan
Salimin sendiri adalah warga sekitar Bukit Teletubbies yang memiliki lahan pribadi, kemudian disewakan kapada para pengunjung yang datang. ”Kalau lereng bukit ini milik pribadi, tapi kalau Bukit Teletubies-nya milik pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Lebak, Pemberian Raja Purnawarman, Prasastinya Ada di Kabupaten Pandeglang
Bagi wisatawan, Bukit Teletubbies adalah objek wisata yang murah meriah. Untuk menikmati wisata alam berjarak 23 kilometer dari pusat Kota Cilegon ini, tidak harus merogoh kocek banyak. Pengunjung hanya diminta jasa parkir Rp 5000 rupiah untuk kendaraan bermotor, dan Rp 10.000 kendaraan mobil.
Menurut warga sekitar, nama asli bukit ini adalah Bukit Kembang Kuning. Penamaan ini disesuaikan dengan nama perkampungan tepat di sebelah bukit itu. Belakangan, karena bentuk yang runcing dan kemiringan hampir 45%, mirip dengan bukit di film anak-anak Teletubbies, warga menjulukinya dengan nama serupa.
Terhadap pengembangan wisata di bukit ini, Pemerintah Kota Cilegon menyatakan tengah mencanangkannya.