Masjid Al-Khusaeni Carita, Peninggalan Murid Syekh Nawawi Al-Bantani

- 17 Juni 2017, 20:30 WIB
/

Di daerah wisata Pantai Carita, berdiri masjid tua peninggalan masa penjajahan. Masjid ini diberi nama Masjid Al-Khusaeni Carita. Berdiri di Kampung Pagedongan, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, tak jauh dari kawasan wisata Pantai Carita.

Menurut sejarah, pembangunan Masjid Al-Khusaeni Carita dipimpin oleh salah seorang murid Syekh Nawawi Al-Bantani, Al-Khusaeni. Ia mulai membangun masjid ini tahun 1889 Masehi, bertepatan dengan 27 Zulhijjah 1309 Hijriyah, dan selesai Tahun 1895 Masehi bertepatan dengan 30 Jumadil Awal 1315 Hijriyah.

Setelah berdiri, namanya bukan Al-Khusaeni. Nama Al-Khusaeni diberikan masyarakat sekitar untuk mengabadikan tokoh tersebut, karena jasanya terhitung sangat besar dalam pembangunan masjid maupun dalam syiar Islam. "Belum diketahui nama dahulunya apa," kata Direktur Banten Heritage, Dadan Sujana kepada Kabar Banten, Jumat (16/6/2017).

Masjid Carita bertingkat atau tumpang

Pembangunan masjid menandai tatanan baru setelah daerah pesisir luluh lantak oleh Kedahsyatan letusan Gunung Krakatau. Saat Gunung Krakatau meletus, Al-Khusaeni sedang berguru kepada Syekh Nawawi Al-Bantani di Mekah, Arab.

Peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pun sampai ke telinganya, hal itulah yang membuatnya memutuskan pulang. Selang beberapa waktu di Carita, Al-Khusaeni kemudian menggerakkan masyarakat untuk membangun masjid tersebut. Hingga kini, sebagaian besar corak masjid masih bernuansa khas bangunan kuno, tanpa ada perubahan signifikan meskipun pernah direnovasi.

Bentuk atap Masjid Carita bertingkat atau tumpang yang berjumlah empat tingkatan. Arsitektur pengaruh lokal terlihat pada komponen pelipit seperti pada candi dan mustoko atau kubah. Sementara pengaruh asing terlihat pada tiang-tiang semu atau pilaster seperti pada bangunan kolonial.

"Tipe bangunannya masih tipe bangunan kuno asli Indonesia," ujarnya. Selain aktivitas ibadah sehari-hari, saat Ramadan di Masjid Al-Khusaeni Carita juga terdapat beberapa warga yang melakukan i'tikaf atau diam di dalam masjid. "Bulan Ramadan ada aktivitas i'tikaf dan aktivitas ibadah seperti masjid yang lainnya," ucapnya. (Sutisna/"KB")*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah