Kabupaten Lebak Dibidik Jadi Wisata Syariah

- 5 Agustus 2020, 20:35 WIB
kabupaten lebak logo
kabupaten lebak logo /

KABAR BANTEN - Kabupaten Lebak saat ini sedang dibidik untuk pengembangan pariwisata ramah muslim atau wisata syariah. Alasannya, Lebak yang kaya potensi wisata merupakan daerah religius dengan mayoritas pemeluk agama Islam.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fadjar Hutomo saat rapat Focus Group Discussion (FGD) bersama Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya di Ruang Data Centre Setda Lebak, Selasa, 4 Agustus 2020.

Dalam rapat bertemakan "Peran Masyarakat Dalam Peningkatan Rantai Nilai Pariwisata Ramah Muslim di Kawasan Wisata Geopark Bayah Dome Pasca-Covid-19", Fajar Hutomo mengatakan, Kabupaten Lebak memiliki potensi wisata yang luar biasa, dengan program pengembangan berkelanjutan wisatanya.

Baca Juga : Bukit Bongbang, Pesona Baru Wisata di Kabupaten Lebak

Potensi itu terfokus di Bayah Dome, Kecamatan Bayah sebagai kawasan Geopark meliputi Geosite Bayah, Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curug Bitung.

"Lebak kental dengan keagamaan, dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Itu menjadi hal positif yang dapat dikembangkan sebagai daerah wisata syariah," ucapnya.

Selain memiliki potensi wisata pesisir pantai dan alam, kata dia, Lebak juga kaya akan keanekaragaman budaya, seperti adat suku Baduy, kasepuhan Banten Kidul maupun Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Tujuan jangka panjang terkait wisata ramah muslim, yaitu terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan syariah pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.

Baca Juga : 'Litle Niagara' Ikon Baru Wisata di Kabupaten Lebak

Selain itu, sambung dia, pandemi Covid-19 saat ini tentu akan mengubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih digital friendly. Ini tentu salah satu poin yang menjadi program dari komite nasional ekonomi dan keuangan syariah.

"Maka ini penting untuk dipahami oleh para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bagaimana memanfaatkan teknologi digital," ucapnya.

Sementara, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mendukung program pengembangan wisata ramah muslim tersebut. Program itu sejalan dengan semangat pemerintah daerah melalui visinya sebagai destinasi wisata unggulan berbasis potensi lokal.

"Kita harapkan juga jasa pariwisata ini terus semakin berkembang, khususnya di tengah pandemi Covid19 dalam adaptasi kehidupan baru," ujarnya.

Di tengah new normal, pemerintah daerah menerbitkan Perbup Nomor 28 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru, terutama di sektor pariwisata. Tentunya ini harus didukung oleh seluruh komponen.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x