Rocky Gerung Minta Mendikbudristek Buat Kurikulum Covid-19

- 16 Juni 2021, 17:50 WIB
Rocky Gerung saat menjadi narasumber seminar 'Peran Pendidikan Sosiologi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Revolusi 4.0', di Aula FKIP Untirta Ciwaru, Kota Serang, Banten, Rabu, 16 Juni 2021.
Rocky Gerung saat menjadi narasumber seminar 'Peran Pendidikan Sosiologi dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Revolusi 4.0', di Aula FKIP Untirta Ciwaru, Kota Serang, Banten, Rabu, 16 Juni 2021. /Kabar Banten/Denis Asria

KABAR BANTEN - Filsuf dan Akademisi Rocky Gerung meminta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) untuk membuat kurikulum yang mengajarkan tentang pembelajaran sejarah Corona virus disease (Covid-19) yang sedang terjadi.

Hal itu dilakukan karena kondisi kurikulum saat ini masih itu-itu saja, dengan membuat kurikulum baru sekolah dapat memberikan materi pembelajaran tetang sejarah Covid-19.

"Harusnya Menristekdikti membuat kurikulum yang mengajarkan tentang pembelajaran tentang Covid-19, saya lihat kurikulum saat ini hanya itu-itu saja," kata Rocky Gerung dalam seminar Peran pendidikan sosiologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di era revolusi 4.0 yang dilaksanakan Program studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), di Aula FKIP Untirta Ciwaru, Rabu 16 Juni 2021.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Dindikbud Banten Evaluasi Rencana Penerapan Belajar Tatap Muka

Ia mengatakan, dengan adanya tambahan pembelajaran terkait Covid-19 peserta didik dapat belajar tentang bahaya Covid-19, bukan hanya meminta mematahui protokol kesehatan saja tetapi harus dikenalkan melalui materi pembelajaran.

"Saya rasa dengan penambahan materi pembelajaran peserta didik akan tahu bahaya Covid-19, bukannya meminta untuk mematuhi protokol kesehatan saja tetapi dikenalkan melalui materi pembelajaran," ujarnya.

Baca Juga: SBMPTN 2021, Untirta Terima 2.464 Mahasiswa, Berikut Link Pengumumannya

Ia menturukan, saat ini kondisi peserta didik jenuh dengan situasi pembelajaran yang dilakukan di rumah melalui dalam jaringan (daring), sehingga perlu adanya perubahan dalam kurikulum.

"Melihat anak-anak belajar di rumah melalui daring sudah menjenuhkan, sehingga perlu adanya perubahan kurikulum atau membuat kurikulum baru," tuturnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x