Network
KABAR BANTEN - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) mengkukuhkan Guru Besar termuda yakni Prof. Dr. Ir. Wahyu Susihono., ST., MT,.
Wahyu Susihono menjadi profesor termuda Untirta di usia 39 tahun.
Dalam pidatonya, Wahyu Susihono bicara mengenai peran ergonomi dalam peningkatan kesehatan kerja dan kualitas hidup manusia pada industri manufaktur.
Baca Juga: Program Studi Manajemen Untirta Masuk 10 Besar Paling Ketat di SNMPTN
Menurutnya, ergonomi sesuai dengan kompetensi dan keilmuan yang dimiliki karena ada dibidang ergonomi, ergonomi memiliki arti yakni memanusiakan manusia, dan apa yang ada di industri manufaktur bagiamna manusia sebagai aset bukan lagi sebagai pekerja.
"Sebagai aset yang memang bisa mengembangkan jati dirinya bisa mengoptimalkan apa yang ada di manusia itu, sehingga manusia benar-benar dimanusiakan," kata Wahyu usai dikukuhkan menjadi Guru Besar yang diselenggarakan Untirta, di Auditorium Untirta, Kamis 31 Maret 2022.
Ia menuturkan, kerja di lingkungan industri yang tidak ergonomis, dapat menimbulkan masalah kenyamanan kerja dan keselamatan kerja, setiap aktivitas harus memperhatikan kemampuan dan kebolehan dari setiap pekerjaan.
"Aktivitas kerja di lingkungan yang tidak sehat berkolerasi terhadap beban kerja fisik yang terus meningkat, perbaikan lingkungan kerja secara simultan dapat meningkatkan kinerja karyawan," tuturnya.
Ia mengatakan, banyak program yang akan diterapkan mendorong dosen muda untuk menjadi Profesor salah satunya dengan berkolaborasi dalam riset dan penelitian, membuat mini riset kalau berbicara tentang argonomi yakni manusia maka siapa yang melakukan riset itu bisa melakukan bersama.
"Sekarang bukan era persaingan tetapi era kolaborasi baik riset ataupun karya-karya yang lain yang ada di Untirta," ujarnya.
