Saat KBM Tatap Muka, Perkelas Hanya Boleh 18 Siswa

- 14 Agustus 2020, 16:28 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin saat meninjau pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau luar jaringan (luring) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang di SDN 02 Kota Serang, Jumat (14/8/2020).Simulasi tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada seluruh sekolah dalam pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru.
Wali Kota Serang Syafrudin saat meninjau pelaksanaan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka atau luar jaringan (luring) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang di SDN 02 Kota Serang, Jumat (14/8/2020).Simulasi tersebut dilakukan untuk sosialisasi kepada seluruh sekolah dalam pembelajaran di masa adaptasi kebiasaan baru. /Hashemi Rafsanjani/

 

KABAR BANTEN - Seluruh sekolah SD dan SMP di Kota Serang hanya diperbolehkan mengisi tiap kelas dengan 18 siswa, pada pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Rencananya penerapan KBM tatap muka di Kota Serang akan diselenggarakan pada Selasa 18 Agustus 2020.

Kepala Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto mengatakan, pada Sabtu 15 Agustus semua sekolah di SD dan SMP sudah melakukan simulasi secara serentak, untuk melakukan persiapan tatap muka pada Selasa 18 Agustus mendatang. Pada pelaksanaannya nanti tiap ruang kelas hanya boleh diisi 18 murid, lalu sejak awal masuk murid harus jaga jarak kemudian melakukan cuci tangan, menggunakan masker serta di cek suhu tubuh.

"Simulasi yang kami lakukan diikuti oleh semua sekolah baik di SD dan SMP di Kota Serang. Selama belajar mereka hanya 2 jam, kemudian satu jam untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Anak-anak usai belajar selesai, langsung pulang tidak boleh berkerumun di sekolah," ujarnya.

Baca Juga: Sebelum Pelaksanaan KBM Tatap Muka, Wali Kota Serang Minta Guru Dirapid Test

Sementara itu, orangtua murid SDN 2 Kota Serang Hana mengatakan, pihaknya masih khawatir jika anaknya masuk ke sekolah, karena melihat Covid-19 belum mereda. Ia menilai akan lebih baik jika belajar di rumah, karena anak-anak masih rentan. 

"Saya bersama ayahnya juga inginnya anak masih belajar di rumah. Dan apakah kalau anak-anak masuk sekolah akan bertanggungjawab kalau ada anak lain yang terpapar Covid-19, saya masih ingin anak belajar di rumah," katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x