KABAR BANTEN- Kepala sekolah dan guru di Kota Cilegon harus mampu meningkatkan kapasitas. Apalagi peran utama kepala sekolah yang harus mampu memahami betul dengan membuat kebijakan di sekolah.
Hal itu dikatakan oleh Tenaga Ahli Pendidik Inklusi Direktoran PMPK Kemendikbudristek, Dra Tita Sri Haryati, M.Phil, SNE, disela-sela kegiatan Kegiatan Workshop Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah dan Guru Pendamping Khusus pada Sekolah Inklusi di Kota Cilegon.
“Kepala sekolah harus mampu membuat kebijakan untuk sekolahnya. Sementara guru harus creatife, kompeten dan mampu merancang pembelajaran serta memahami kondisi belajar dalam statistic sesuai dengan kebutuhan, ” kata Tita Sri Haryati, Senin,5 Juni 2023.
Baca Juga: Komitmen Pemerintah Menjadikan Guru Penggerak Sebagai Kepala Sekolah
Ia menuturkan, sekolah inklusi itu intinya adalah sebuah sistem pendidikan yang indikatornya, ramah ke semua anak, nyaman dan aman.
Dimana sekolah inklusi adalah sebuah system Pendidikan yang mengakomodasi anak menghragai keragaman tanpa diskriminasi.
“Sekolah inklusi ini masuk dalam metode program kurikulum baru. Kalau melihat yang sekarang, guru harus mampu membuat inovasi metode belajar kepada anak yang menyenangkan,”ujarnya.