Perkuliahan Daring, Dosen Diimbau Berikan Materi yang Sesuai

- 21 September 2020, 04:33 WIB
Ahmad Amarullah, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).*
Ahmad Amarullah, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).* /

KABAR BANTEN - Penerapan perkuliahan dalam jaringan (daring) di masa pandemi corona virus disease (Covid-19) tidak ada ketersambungan suasana interaksi pengajaran antara dosen dan mahasiswa, sehingga dosen diimbau untuk menyampaikan materi-materi yang disesuaikan, tidak memberatkan mahasiswa dan tidak mengurangi standar mutu dari target-target capaian kurikulum.

"Penerapan perkuliahan daring itu banyak memiliki kendala, salah satunya tidak ada interaksi antara dosen dan mahasiswa secara langsung. Sehingga kami mengimbau kepada dosen, untuk materi yang disesuaikan tidak juga memberatkan mahasiswa," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Ahmad Amarullah, kepada Kabar Banten, Ahad 20 September 2020. 

Selain itu, ia menuturkan, perlu adanya revisi kurikulum apalagi dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 soal kampus merdeka dan merdeka belajar disesuaikan dengan Covid-19. Maka tidak lepas dari standar yang sudah dibakukan oleh pemerintah, walaupun secara lokal bisa membuat semacam kebijakan mutu, kemudian manual mutu, dan juga standar kelulusan.

Baca Juga : UMT Kembali Perpanjang Layanan Daring

"Kurikulum perlu direvisi seperti dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020, tentang kampus merdeka dan merdeka belajar yang disesuaikan dengan Covid-19 saat ini. Kita juga tidak bisa lepas dari standar yang sudah dibakukan oleh pemerintah, secara lokal kami bisa membuat semacam kebijakan mutu kemudian manual mutu, dan juga standar kelulusan," tutur Amarullah.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kendala dalam dimasa Covid-19, pihaknya mengeluarkan kebijakan dalam hal pembiayaan yakni memberikan subsidi kepada mahasiswa hampir Rp 3,5 miliar. Itu menjadi komitmen sebagai penyelenggara pendidikan memahami kondisi mahasiswa, kemudian dosen juga terus melakukan pembinaan-pembinaan agar proses pendidikan bisa terlaksana dan tidak keluar dari koridor mutu.

"Kami memberikan subsidi dalam hal pembiayaan yakni sebesar 3,5 miliar. Itu komitmen kami sebagai penyelenggara memahami kondisi mahasiswa dan dosen yang terus dilakukan pembinaan, agar proses pendidikan bisa terlaksana dan tidak keluar dari koridor mutu," ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x