Di Kota Tangerang dan Tangsel, Belajar Tatap Muka di Sekolah Sedang Dikaji

25 November 2020, 18:19 WIB
tutwuryhandyani /

 

KABAR BANTEN - Terkait rencana belajar tatap muka di sekolah yang akan diterapkan pada Januari 2021 mendatang, Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Kota Tangsel (Tangerang Selatan) tengah mengkaji tata cara pelaksanaannya.

“Sekarang lagi dikaji tahapannya. Kita ingin keamanan tetap nomor satu. Prosesnya (belajar tatap muka) lagi dibuat beberapa alternatif. Misalnya apakah nanti anak-anak dibagi dua pada satu kelas masuk pagi dan sore atau satu minggu bergantian,” ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismanyah, Rabu, 25 November 2020.

Persiapan itu (belajar tatap muka) dilakukan hingga benar-benar matang agar tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah. “Jangan sampai anak-anak kita jadi korban di tengah pandemi,” ujar Arief.

Nantinya, kata dia, kebijakan ini juga dibahas dengan komite sekolah. Kemudian ditawarkan ke orangtua murid yang bersedia anaknya ikut belajar tatap muka di sekolah. “Kan tidak ada paksaan, yang mau ikut tatap muka silahkan,” ujar Arief.

Kemudian, demi keselamatan, siswa nantinya diwajibkan pakai masker, membawa makanan dari rumah dan tidak jajan di sekolah. “Kalau ada anak yang batuk pilek jangan masuk dulu, karena jadi menular. Kita kaji dulu kriterianya,” ujar Arief.

Baca Juga : Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel (Tangerang Selatan) menyatakan telah siap melaksanakan belajar tatap muka di sekolah pada Januari 2021 mendatang. Sejumlah aturan pelaksanaanya juga telah dibentuk.

"Di Kota Tangsel secara umum sudah siap semua. Ya kan selama ini kami sudah persiapkan. Yang jelas tahun depan, tepatnya semester genap pada Januari 2021," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono kepada awak media di Balai Kota Tangsel, Rabu, 25 November 2020.

"Nanti maksimal anak yang hadir itu adalah sepertiganya, dua pertiga lainnya tetap belajar di rumah. Contoh misalnya satu kelas ada 30 orang, nanti akan dibagi menjadi kelompok A, B, dan C. Hari Senin dan Selasa yang masuk kelompok A, nanti B dan C belajar di rumah. Lalu nanti bergantian seterusnya," ujar Taryono.

Sedangkan untuk materi pembelajarannya, Taryono mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan kurikulum darurat. "Kurikukum darurat itu adalah kurikulum yang disesuaikan dalam artian KD atau Kompetensi dasar, materinya itu yang esensial aja," ujarnya.

Baca Juga : Belajar Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Ini Persiapan Dindik Kota dan Kabupaten Tangerang

Selain dibagi kelompok, para siswa yang nantinya masuk secara tatap muka akan dibatasi waktu belajarnya. Mereka hanya diberi waktu selama 2 x 60 menit untuk belajar. Dengan demikian, istirahat sekolah hingga ekstrakulikuler sudah ditiadakan lagi.

Dalam teknisnya nanti, kata Taryono, memiliki tiga hal yang menjadi kewaspadaannya dalam pembelajaran tatap muka tersebut.

"Pertama, apakah di rumahnya ada paparan Covid-19? Kalau ada, siswa tidak boleh masuk. Kedua, perjalanan dari rumah ke sekolah seperti apa? Disarankan dianjurkan dan didorong agar orang tua mengantar, jangan menggunakan kendaraan umum," ujarnya.

Namun jika hal itu tidak dapat dihindari, maka harus ada standar protokol lain, yakni setiap siswa wajib membawa seragam lain untuk diganti saat di sekolah.

Ketiga, ketika sudah ada di sekolah orang tua tidak boleh berkerumun. Hanya mengantar, lalu harus langsung pulang. Anaknya begitu sampai pun langsung masuk kelas.

"Jadi dites suhu dulu, kemudian cuci tangan, kemudian masuk kelas, enggak ada istirahat enggak ada ekstrakulikuler. Dua jam belajar selesai, langsung pulang," ujar Taryono.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler